BINTUHAN, KORANRB.ID - Terhitung sudah 2 bulan lebih Kabupaten Kaur tidak diguyur hujan. Hal ini tentu berdampak dengan sumber air yang mulai mengering.
Bukan hanya area persawahan, namun sumur milik warga sekarang terpantau sudah banyak yang mengering.
Mengakali hal ini sekarang beberapa warga di wilayah Kabupaten Kaur mulai beralih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mencuci, mandi, minum, hingga memasak.
Salah satunya adalah wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning beberapa Minggu belakangan ini, warga mulai turun ke sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
BACA JUGA:Distankan Rejang Lebong Tambah Stok Vaksin Rabies Sebanyak 4.000 Dosis
Selain mandi warga juga mulai mengangkut air bersih menggunakan kendaraan roda dua dan juga roda empat.
Warga terpaksa harus melakukan hal ini, jika tidak maka air di sumur mereka tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sudah satu Minggu lebih kita ngambil air di sungai, sumur masih ada air tapi tinggal sedikit," kata salah seorang warga Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning Salman Jaya.
Dirinya mengungkapkan, kekeringan yang sumur yang mereka alami kurang lebih sudah terjadi sekitar 1 minggu lamannya.
BACA JUGA:Piutang Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Rafflesia Tersisa Rp 400 Jutaan
Sementara untuk area persawahan sudah m ngering kurang lebih 1 bulan yang lalu, jika kondisi terus seperti ini dipastikan area persawahan akan gagal tanam dan juga ada yang akan gagal panen.
"Kondisi sekarang mengingatkan dengan tahun 2023 yang lalu, kemarau melanda kurang lebih 4 bulan.
Semua sawah gagal panen,” terangnya.
Sama halnya dengan kondisi di Kecamatan Tanjung Kemuning, di Kecamatan Luas warga setempat juga sudah mulai turun ke sungai lantaran air sumur mereka yang sudah mulai mengering.
BACA JUGA:Senin, Hasil Tes Kesehatan Tiga Bakal Paslon Diserahkan ke KPU Bengkulu Tengah