BENGKULU, KORANRB.ID - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus (RSMY) Bengkulu, Dr. Ari Mukti Wibowo menerangkan, saat ini cacar monyet belum masuk ke Provinsi Bengkulu.
Namun sejumlah langkah telah dilakukan dalam mencegah wabah cacar monyet, agar tidak masuk ke Provinsi Bengkulu.
Adapun langkah-langkah tersebut sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang mengatur terkait langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan penyakit ini.
Salah satunya dengan melakukan instruksi dan laporan kasus dalam menangani penyakit menular tersebut.
BACA JUGA:Jadi Objek Wisata Unggulan, Pantai Panjang Minim Penerangan
''Biasanya ada intruksi yang harus kita jalankan.
Bila ada laporan kasus yang terdiagnosis nanti akan kita laporkan, hasil dari laporan tersebut biasanya akan dilakukan tindak lanjut.
Apakah situasi ini sudah menjadi wabah atau masih dalam kondisi biasa," ungkap Ari, Minggu, 31 Agustus 2024.
Ari mengatakan, bahwa jika benar-benar terjadi wabah, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan semua pihak, termasuk tanggung jawab pembiayaan yang ditanggung oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
BACA JUGA:Awal September, Harga Bapok Perlahan Naik
''Kalau itu wabah akan banyak hal yang akan kita pikirkan, karena itu ditanggung oleh pemerintah daerah untuk pembiayaan secara keseluruhan jika sudah wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB),'' beber Ari.
Lebih jauh, walaupun di wilayah Bengkulu belum ditemukan kasus cacar monyet, sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Bengkulu, RSMY juga telah mempersiapkan berbagai upaya untuk menghadapi kasus cacar monyet tersebut.
''Kita selalu menyiapkan untuk ruangan isolasi, apabila ada temuan masalah wabah yang ada di Provinsi Bengkulu kita pastikan sudah siap jika ada hal-hal yang memang perlu kita lakukan untuk masalah itu,'' ungkap Ari.
Untuk kasus cacar monyet sendiri dirinya menyebut belum ada laporan masuk yang diterimanya, namun upaya persiapan dalam menghadapi kasus tersebut dari pihak RSMY dipastikan siap.