KORANRB.ID - Tambusu adalah salah satu hidangan khas dari Minangkabau, Sumatra Barat, yang menggunakan usus sapi sebagai bahan utamanya.
Usus sapi diisi dengan campuran telur, tahu, dan bumbu-bumbu, kemudian dimasak dalam kuah gulai yang kaya rempah.
Hidangan ini bukan hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga mencerminkan tradisi kuliner yang sarat dengan nilai budaya dan kearifan lokal.
Untuk memahami asal mula tambusu, kita perlu melihat lebih dalam bagaimana hidangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari masakan Minangkabau.
BACA JUGA:6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bahayakan Kesehatan
Asal mula tambusu tidak dapat dilepaskan dari tradisi kuliner Minangkabau yang kaya akan hidangan berbahan dasar daging, santan, dan rempah-rempah.
Sejarah kuliner Minangkabau sangat dipengaruhi oleh letak geografisnya yang strategis di jalur perdagangan rempah-rempah, yang membawa masuk berbagai bumbu dan teknik memasak dari India, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Kehadiran santan, kunyit, jahe, lengkuas, dan cabai dalam masakan Minangkabau menjadi buktinya.
Dimasyarakat Minangkabau, prinsip “tidak ada yang terbuang” sangat dihargai, terutama dalam pengolahan hewan.
Setiap bagian dari hewan yang disembelih, termasuk bagian yang mungkin dianggap tidak lazim seperti usus, akan diolah menjadi makanan yang bergizi dan lezat.
Konsep ini tercermin dalam tambusu, di mana usus sapi yang biasanya tidak banyak digunakan di banyak budaya lain, justru diolah menjadi hidangan istimewa.
BACA JUGA:Bisa Jadi Solusi Penyakit Tipes, Ini Manfaat dan Cara Mengolah Cacing
Tradisi kuliner Minangkabau juga sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial dan adat istiadat masyarakat.
Tambusu sering disajikan dalam acara adat, perayaan, dan pertemuan keluarga besar terutama sebagai bagian dari “rantangan”—sajian makanan dalam wadah bertingkat yang dibawa sebagai tanda penghormatan atau persembahan dalam berbagai acara.