KOTA MANNA,KORANRB.ID - Masyarakat Bengkulu Selatan mengeluhkan banyaknya pembeli BBM Pertalite di SPBU Ibul menggunakan jeriken. Ulah pembeli demikian kerap membuat kendaraan bermotor yang telah lama antre tak kebagian pertalite.
Manager SPBU Ibul Radius, mengakui pihaknya sering mendapatkan komplain dari masyarakat terkait pembelian BBM Pertalite yang menggunakan jerigen.
Dalam aturan, SPBU Ibul, pembeli membawa jeriken diperbolehkan selagi merupakan nelayan.
BACA JUGA:Permasalahan Hewan Ternak Tidak Kunjung Berakhir
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Selatan Surati Satpol PP dan Damkar
"Tapi kami meminta kepada nelayan untuk tetap mematuhi SOP (standar operasional prosedur) yang di tetapkan oleh Pertamina dan Dinas Perikanan terkait kegiatan tersebut," kata Radius.
Agar tidak terjadi lagi antrean BBM Pertalite oleh para nelayan membawa jeriken, maka pemerintah sebut Radius harus mengambil alih kepemilikan SPBU Pasar Bawah yang saat ini di kuasai 85 persen oleh swasta.
"Kami berharap SPBU mini di Pasar Bawah dapat diambil pemerintah, jadi pelayanan khusus untuk nelayan dan tidak mengganggu masyarakat umum,’’ tutur Radius.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Bengkulu Selatan Santono mengatakan, nelayan yang melakukan pembelian BBM menggunakan jeriken tidak dilarang, namun wajib mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Perikanan.
Surat rekomendasi tersebut didaftarkan pihak SPBU guna mendapatkan barcode dari Pertamina.
BACA JUGA: Anggota Dewan Tsk Korupsi Pasar Inpres Masih Terima Gaji
BACA JUGA:Pentingnya Edukasi Anak Sejak Dini, Untuk Pertumbuhan Anak yang Lebih Baik
"Tidak dilarang tapi ada aturan yang jelas. Jadi masyarakat tidak perlu cemburu dan kami pastikan sesuai aturan,’’ kata Santono.
Ketua Kelompok Nelayan Pasar Bawah, Yozha mengatakan, pihaknya tidak keberatan dengan SOP yang di tetapkan oleh Pertamina dan Dinas perikanan tersebut. Akan tetapi pihaknya meminta agar kebutuhan Nelayan untuk mendapatkan minyak setiap hari dapat terpenuhi guna kelancaran dalam mencari nafkah.
Karena menurutnya apabila minyak tersebut tidak tercukupi maka akan menggangu kegiatan operasional para nelayan dalam mencari ikan.