Ketika magma bergerak di bawah permukaan bumi, ia bisa memicu gempa yang getarannya dapat dirasakan di area sekitar gunung.
3. Gempa Runtuhan (Gempa Longsoran).
Gempa runtuhan adalah jenis gempa yang disebabkan oleh runtuhnya gua atau terowongan bawah tanah, baik alami maupun buatan manusia.
Ini bisa terjadi di daerah yang memiliki struktur geologi yang tidak stabil atau di wilayah pertambangan.
Ketika ada perubahan mendadak pada struktur tanah, seperti runtuhnya langit-langit gua atau tambang, energi yang dilepaskan bisa menimbulkan getaran di permukaan.
4. Gempa Buatan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas manusia juga bisa memicu terjadinya gempa.
BACA JUGA:Ini Cara Melihat Kepribadian Seseorang dari Cara Berpakaian dan Dandanannya
Fenomena ini dikenal sebagai gempa buatan atau induced earthquakes.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat memicu gempa buatan antara lain eksplorasi minyak dan gas, fracking, penambangan, serta pembangunan bendungan besar.
5. Gempa Tsunami.
Meskipun bukan jenis gempa yang terpisah secara teknis, gempa tsunami adalah gempa yang memiliki potensi untuk memicu tsunami.
Biasanya gempa ini terjadi di bawah laut dan memiliki kekuatan besar, sehingga mampu menggeser sejumlah besar air yang kemudian menyebabkan gelombang laut tinggi yang dikenal sebagai tsunami.
Gempa tsunami adalah salah satu jenis gempa paling berbahaya karena efek yang dihasilkan bisa sangat merusak, terutama di wilayah pesisir.
BACA JUGA:Ini Cara Melihat Kepribadian Seseorang dari Cara Berpakaian dan Dandanannya
Salah satu contoh paling terkenal adalah tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang disebabkan oleh gempa besar di lepas pantai Sumatra.