LEBONG, KORANRB.ID – Beberapa hari terakhir, curah hujan di Kabupaten Lebong cukup tinggi. Curah hujan tinggi ini rentan terjadi bencana alam berupa banjir dan longsor.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, mengimbau kepada seluruh masyarakat Lebong agar tetap waspada dan tetap bersiaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam berupa banjir dan longsor.
Terutama untuk wilayah yang berada di dekat sungai.
“Imbauan kepada masyarkat yang dekat dengan sungai untuk berhati-hati. Banjir bisa datang kapan saja, karena curah hujan sangat tinggi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebong, Rengki Anggara, Kamis, 12 September 2024.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Lebong, ada 9 kecamatan di Kabupaten Lebong rawan terjadinya banjir dan longsor.
BACA JUGA:13 Formasi Dokter di Bengkulu Utara Kosong, 550 Pendaftar CPNS di Bengkulu Tengah Gugur
BACA JUGA:20 Hari, Polresta Bengkulu Layani 2.243 Pembuatan SKCK
9 kecamatan itu, diantaranya Kecamatan Rimbo Pengadang, Kecamatan Lebong Selatan, dan Kecamatan Topos, Kecamatan Uram Jaya, Kecamatan Amen, Kecamatan Lebong Sakti, Kecamatan Bingin Kuning, dan Kecamatan Topos.
Dari 9 Kecamatan itu, ada 4 kecamatan yang masuk dalam zona merah longsor dan pohon tumbang.
4 kecamatan rawan longsor dan pohon tumbang ini meliputi Kecamatan Lebong Selatan di Desa Mangkurajo, Suka Sari, dan Kutai Donok, Kecamatan Rimbo Pengadang di Desa Talang Ratu, dan Kelurahan Rimbo Pengadang.
Selanjutnya, Kecamatan Topos, Desa Tik Sirong. Sedangkan Kecamatan Lebong Atas di Desa Tik Tebing, Pinang Belapis, Desa Air Kopras dan Tambang Sawah.
Untuk 5 Kecamatan lainnya, masuk dalam wilayah yang rawan bencana banjir.
BACA JUGA:Masuk Pancaroba, Nelayan Diminta Waspada Gelombang Tinggi
BACA JUGA:Gubernur Rohidin, Anak Petani yang Sukses Menjadi Arsitek Kemajuan Bengkulu
Seperti di Kecamatan Uram Jaya, daerah rawan banjir berada di Desa Lemeu, Kota Agung, dan Pangkalan.