Menurut dia, masih banyak yang perlu dirinya pelajari untuk menjadi penyair yang memenuhi kriteria terbaik.
BACA JUGA:Sasar Gen Z, Badan Kesbangpol Rejang Lebong Gandeng PWI Sosialisasikan Pilkada
BACA JUGA:DBH Untuk Kepahiang dari Pemprov Bengkulu Baru Masuk Rp 4,1 Miliar
"Esensi kesastraan (puisi) itu perlu dipahami nilai-nilai tujuan yang diketengahkan ke masyarakat pembaca, misalnya kita harus memahami nilai isi secara estetika," ulas dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bagaimana seorang penyair mampu menulis puisi dengan menghadirkan pendekatan kejiwaan dan pendekatan falsafah.
“Karena itu saya mencoba melakukan pendekatan dari sisi hakikat dan metode puitik,” urainya.
Sebagai penyair Bengkulu, Merawati May sendiri diketahui telah menerbitkan sejumlah buku antologi puisi, antara lain:
BACA JUGA:20 Persen Stunting, Wabup Arie Ingatkan Warga Harus Saling Peduli
BACA JUGA:13 Formasi Dokter di Bengkulu Utara Kosong, 550 Pendaftar CPNS di Bengkulu Tengah Gugur
1. Perjalananku (Bintang Semesta 2016),
2. Nasihat Ibu (Graha Pustaka 2021),
3. Kidung Hati Amreta (Oase Pustaka 2022),
4. Aku Milik Siapa? (KKK 2023)
5. Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan (Taresia 2024).
"Semoga buku-buku antologi yang sudah saya terbitkan itu dapat bermanfaat bagi dunia sastra nasional," tukasnya.
BACA JUGA:Masih Minim, Babe Cabang Karting Gencarkan Sosialisasi Kredit Polri