KORANRB.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu merencanakan mengubah sampah pelastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas melebihi BBM jenis Pertamax.
Kepala DLH Kota Bengkulu, Riduan menyebutkan rencana tersebut akan direalisasikan pada 2024 mendatang.
BACA JUGA:DLH Serahkan Aset Motor Pengangkut Sampah ke Sekda, Ada yang Kondisinya Rusak Berat
Hal ini tersebut sejalan dengan adanya kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dengan investor dari Swiss, yang diketahui akan datang pada Desember mendatang, untuk survei lapangan.
“21 Desember mereka akan datang kesini (kota Bengkulu, red) untuk survei, Investor ini sifatnya kerjasama dengan DLH. Pada 2024 ini akan mulai. Dan BBM yang akan dihasilkan ron oktannya diangka 95 diatas Pertamax yang hanya 92,” sampai Riduan.
BACA JUGA:Pemkab Launching Bank Sampah
Riduan menerangkan untuk mendorong kerjasama itu, DLH Kota Bengkulu akan menyiapkan lahan 4 sampai 5 hektare, sebagai tempat pengolahan sampah pelastik menjadi BBM tersebut.
Ia membeberkan, investor dari Swiss akan mengadakan mesin pengubah plastik menjadi BBM. Harganya pembuatannya cukup fantastis yakni Rp 65 miliar, dengan kapasitas dapat mengolah sampah 40 ton sehari.
BACA JUGA:Bakar Sampah Dekat Pohon Bambu, Rumah Lansia Ludes Dilalap Si Jago Merah
“Harga alat tersebut Rp 65 miliar dan sehari bisa 40 ton sampah diolah menjadi BBM sehari, untuk pembangunan lahannya saat ini masih dicari,” ungkapnya.
Dampak lain kata Riduan, pemulung yang ada di Kota Bengkulu akan diberdayakan, bahkan anak-anak pemulung akan di sekolahkan oleh investor dari Swiss tersebut.
BACA JUGA:54 Bank Sampah Jadi Solusi Warga Kota Bengkulu
“Pemulung kita akan diberdayakan, anaka-anak mereka akan disekolahkan,” terangnya.
Riduan yakin kerjasama Pemkot melalui DLH tersebut akan berhasil karena telah melakukan persiapan yang matang.
BACA JUGA:Bakar Sampah, Rumah Terbakar