Dari ribuan UMKM yang ada di Kota Bengkulu, diusahakan diikutsertakan semua.
“Jika belum memungkinkan semua kemungkinan akan kita ikut sertakan sekita 40 persen saja,” jelas Erika.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM di Kota Bengkulu Sonia warga Kampung Melayu mengungkapkan mereka kesulitan menggunakan sosmed untuk mempromosikan usahanya.
“Jika anak muda yang melakukan itu bisa cepat. Jika orang tua yang buta internet maka itulah yang susah,” ungkap Sonia.
BACA JUGA:Lusa, Diprediksi Nama 5 Pjs Bupati Turun, Bertugas Mulai 25 September 2024
Rencana pembinaan UMKM naik kelas ini sebagai langkah yang bagus bagi para pelaku UMKM.
Pasalnya beberapa UMKM gulung tikar akibat tidak mampu bersaing dengan pelaku UMKM lainya.
“Saat ini digital sangat perlu untuk pemasaran.
Para pelaku UMKM memang harus dibina agar bisa bersaing dengan tantangan zaman,” tutup Sonia.