KORANRB.ID - Bluetooth adalah salah satu teknologi nirkabel yang paling sering digunakan di dunia saat ini.
Namun, sedikit yang mengetahui bahwa nama Bluetooth memiliki asal-usul yang menarik dan berasal dari sejarah yang jauh lebih tua daripada teknologi itu sendiri.
Di balik kepraktisan teknologi ini, terdapat cerita yang menarik tentang bagaimana nama ini diadopsi, dan apa makna yang tersembunyi di baliknya.
Sebelum menyelami asal mula namanya, mari kita bahas sedikit tentang teknologi Bluetooth itu sendiri.
BACA JUGA:Kenapa Banyak Orang Memilih Lampu LED dari pada Lampu Pijar? Ternyata Ini Loh Alasannya
BACA JUGA:Risih Bau Asap Rokok Menempel di Pakaian? Jangan Khawatir, Berikut 8 Cara Mudah Mengatasinya
Bluetooth adalah teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek yang memungkinkan berbagai perangkat untuk saling terhubung tanpa memerlukan kabel fisik.
Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Ericsson pada tahun 1994 sebagai cara untuk menggantikan kabel data serial.
Bluetooth digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti ponsel, komputer, speaker, headphone, dan berbagai perangkat lain dengan efisiensi yang tinggi dan konsumsi daya rendah.
Namun, nama Bluetooth sebenarnya memiliki sejarah yang lebih dalam daripada teknologi itu sendiri.
Asal usul nama Bluetooth berakar dari sejarah Eropa utara, khususnya sejarah Viking. Nama Bluetooth berasal dari nama raja Viking dari Denmark yang hidup pada abad ke-10, yaitu Harald "Blåtand" Gormsson.
BACA JUGA:Kecerdasan Ini Ternyata Jauh Lebih Penting Daripada Nilai Akademik, Anda Harus Memilikinya
BACA JUGA:Terjelek di Dunia! Berikut 4 Fakta Unik Blobfish
Dalam bahasa Inggris modern, “Blåtand” diterjemahkan menjadi "Bluetooth." Harald Blåtand dikenal sebagai raja yang menyatukan wilayah Denmark dan sebagian Norwegia, serta memperkenalkan agama Kristen ke wilayah tersebut.
Prestasi ini mencerminkan kemampuan Harald untuk "menyatukan" berbagai kelompok dan bangsa yang berbeda di bawah satu pemerintahan.