BENGKULU, KORANRB.ID – Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan III untuk guru di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, hingga kemarin (24/11) tak juga kunjung cair.
Padahal anggaran untuk membayar TPG Rp 16,8 miliar sudah lama mengendap di Kas Daerah Pemkot Bengkulu.
Guru-guru di kabupaten lain di Provinsi Bengkulu sudah menikmati pencairan TPG triwulan III ini. Sedangkan guru SD, SMP, PAUD dan guru pengawas di Kota Bengkulu, masih diminta untuk bersabar.
Menindaklanjuti hal ini, Anggota DPRD Kota Bengkulu, Dedi Yanto, S.PT, MAP mengatakan mereka secara kelembagaan akan memanggil pejabat Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Sedang Bakar Sampah, Warga Seluma Meninggal Ditabrak Mobil
Langkah ini diambil untuk mengetahui kejelasan permasalahan tak kunjung disalurnya TPG triwulan III yang dananya sudah siap di Kasda.
“Kita akan panggil, karena dari dari Bulan September hingga akhir November ini tidak ada kejelasan pencairan TPG,” ungkap Dedi.
Dia berharap secepatnya guru sertifikasi di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu mendapatkan hak-haknya yang sudah diatur dalam perundang-undangan.
“Kita akan dorong agar TPG TW III ini bisa cair bulan ini, karena guru sudah menunggu lama,” sebut Dedi.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu Nonaktif, Nawardi, S.Pd menyebutkan akan melakukan pendekatan kepada Disdik Kota Bengkulu untuk menanyakan pencairan TPG triwulan III yang sudah terlambat.
BACA JUGA:Kebakaran di SPBU Kutau, Polisi Panggil Pemilik Mobil dan Management SPBU
“Kita akan melakukan pendekatan, dan bertanya, apa yang terjadi. Bagaimana TPG yang seharusnya dibayar tepat waktu melangalami keterlambatan,” ungkap Nawardi.
Meskipun dengan keterlambatan TPG yang dibayarkan, Nawardi mengimbau kepada guru di Kota Bengkulu agar tetap menjaga profesionalitas dalam mengajar.
“Tetap laksanakan tugas dan tetap menjaga profesionalisme dalam mengajar, untuk TPG, akan kita usahakan tanya kejelasan,” ucapnya.
Dihubungi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bengkulu, Gitagama Raniputera, SE, MM mengatakan terlambatnya pencairan tunjangan profesi guru (TPG) triwulan III sebesar Rp 16,8 miliar disebabkan kendala teknis dari pihak bank penyalur TPG.