Bentuk telur lalat limbah seperti silinder, tipis dan agak pipih, dengan panjang telurnya sekitar 4 - 5 mm.
Adapun tahapan larva lalat limbah berlangsung selama 9 - 15 hari, lama atau tidaknya tergantung dengan suhu dan kondisi lingkungan.
Setelah itu, larva lalat ini akan berubah menjadi pupa.
Dimana proses tersebut sangatlah singkat, adapun tahap pupa hanya berlangsung selama 20 - 40 jam.
Ditahap tersebut, larva lalat limbah tidak makan apa pun.
Tidak lama kemudia, larva lalat limbah tersebut akan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
Pada tahapan yang terakhir, lalat limbah akan hidup selama 20 hari hanya untuk kawin dan berkembang biak.
3. Biasa lalat limbah aktif di malam hari (nokturnal)
Dikutip dari Professional Pest Manager, sebagai salah satu hewan nokturnal (aktif pada malam hari), maka lalat limbah dewasa pada umumnya aktif di malam hari.
Walaupun begitu, lalat limbah tertarik dengan adanya cahaya dan sering dijumpai di dekat lampu atau pun jendela.
Oleh karena bukanlah penerbang yang kuat, maka lalat limbah dewasa tidak akan pergi jauh dari tempatnya menetas.
Tidak hanya di dinding kamar mandi saja, terkadang lalat limbah ditemukan juga di dapur, ruang bawah tanah (basement) dan di dekat saluran pembuangan lainnya.
4. Masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh lalat limbah
Tidak sama dengan nyamuk, lalat limbah tidak menggigit manusia.
Namun demikian, lalat ini bisa memicu asma bronkial (peradangan dan penyempitan saluran napas) pada orang yang rentan, hal tersebut menurut Orkin Canada, salah satu perusahaan pengendalian hama yang terbesar di Kanada.
Larva lalat limbah bisa menyebabkan myiasis, yaitu infestasi parasit di mana larva tumbuh di dalam jaringan hewan ternak dan juga bisa terjadi dengan manusia.