Suku bunga tetap adalah jenis suku bunga yang tidak berubah selama masa pinjaman atau periode tertentu.
Keuntungan dari suku bunga tetap adalah stabilitas dan kepastian dalam perencanaan keuangan.
BACA JUGA:Keputusan Rapat Dewan Gubernur, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Peminjam atau penabung dapat menghitung dengan pasti berapa jumlah bunga yang akan dibayarkan atau diterima tanpa khawatir terhadap fluktuasi suku bunga pasar.
Jenis suku bunga ini umumnya digunakan dalam produk seperti kredit rumah (KPR) dan obligasi.
2. Suku Bunga Mengambang.
Berbeda dengan suku bunga tetap, suku bunga mengambang adalah suku bunga yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar atau kebijakan moneter.
Keuntungan dari suku bunga mengambang adalah potensi penurunan bunga jika kondisi pasar mendukung.
Namun, risikonya juga lebih tinggi karena jika suku bunga pasar naik, beban bunga yang harus dibayar oleh peminjam juga ikut naik. Suku bunga mengambang sering diterapkan pada produk seperti kartu kredit, pinjaman jangka pendek, dan beberapa jenis pinjaman korporasi.
BACA JUGA:BI Diproyeksikan Naikkan Suku Bunga, Akibat Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
3. Suku Bunga Nominal.
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang belum disesuaikan dengan tingkat inflasi.
Misalnya, jika Anda mendapatkan suku bunga simpanan sebesar 5% per tahun, itu adalah suku bunga nominal yang belum dikoreksi oleh inflasi.
4. Suku Bunga Riil.
Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi. Ini adalah suku bunga yang menunjukkan imbal hasil sebenarnya dari investasi atau pinjaman setelah memperhitungkan kenaikan harga barang dan jasa di pasar.
Misalnya, jika suku bunga nominal sebuah tabungan adalah 6% dan tingkat inflasi adalah 3%, maka suku bunga riilnya adalah 3%. Suku bunga riil memberikan gambaran yang lebih akurat tentang daya beli dan keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu investasi.