JAKARTA, KORANRB.ID – Firli Bahuri resmi diberhentikan sementara dari posisi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai pengganti, Presiden Joko Widodo menunjuk Nawawi Pomolango.
Keputusan presiden ihwal pemberhentian Firli tersebut diteken Jokowi setelah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (24/11) malam seusai kunjungan kerja dari Papua dan Kalimantan Barat.
Hal itu menindaklanjuti pemberitahuan dari Polda Metro Jaya terkait penetapan tersangka Firli dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
BACA JUGA:Tiongkok Uji Coba Bebas Visa untuk Enam Negara
Pengangkatan Komisioner KPK Nawawi Pomolango sebagai ketua sementara lembaga antirasuah tersebut mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, misalnya, menilai bahwa Nawawi secara track record dianggap lebih berani dibandingkan tiga wakil ketua KPK lainnya.
Nawawi juga menjadi salah satu pimpinan KPK yang tak tersandung kasus etik yang dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. ”Dia juga jauh dari kontroversial. Bekerja dalam diam,” kata Boyamin kemarin (25/11).
Dia lantas membandingkan Nawawi dengan wakil ketua KPK lainnya seperti Alexander Marwata dan Nurul Ghufron. Alex dinilai sering blunder saat memberikan pernyataan ke publik. Sedangkan Nurul Ghufron dianggap terlalu ”lemah” dalam upaya pemberantasan korupsi.
Boyamin menyatakan, setidaknya Nawawi memiliki sikap integritas yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, dia berharap kinerja Nawawi bisa mengembalikan marwah KPK. Yang saat ini anjlok lantaran kinerja dan pimpinannya tak dipercaya publik.
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo juga mengapresiasi dipilihnya Nawawi sebagai pengganti Firli. Selama 2019–2021, dirinya pernah bekerja sama dengan Nawawi. ”Sosok ini memang terbaik di antara empat orang pimpinan yang tersisa,” katanya.
BACA JUGA:Jersey ’’Hilang’’ Sebelum Dilelang
Dalam sisi keilmuan, Yudi mengakui bahwa Nawawi mempunyai kompetensi tinggi karena merupakan mantan hakim pengadilan tipikor. Selain itu, di kalangan pegawai, Nawawi diterima dan dipercaya semua pihak. ”Kita tahu pegawai KPK terdiri atas unsur, antara lain, dari kepolisian, kejaksaan, dan ASN KPK,” katanya.
Selama ini Nawawi memang jarang terlihat di publik dibandingkan tiga wakil ketua KPK lainnya. Dia jarang menjadi penjelas kasus dalam konferensi pers yang digelar KPK. Pria kelahiran Manado, 28 Februari 1962, itu seperti tertutup perannya di publik.
Tak hanya ”tersisih” secara popularitas, mantan hakim tinggi Pengadilan Denpasar tersebut juga ”kalah” secara finansial. Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) per 31 Desember 2022, harta Nawawi paling buncit dibandingkan tiga wakil ketua KPK lainnya. Dia memiliki harta total Rp 3,7 miliar.
Dari Bratislava, Slovakia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang tengah melakukan kunjungan kerja turut berharap kepada pengganti Firli. ”Kita harapkan bahwa penggantinya ini bekerja lebih baik,” katanya pada Sabtu (25/11) di Bratislava atau tadi malam waktu Jakarta.
BACA JUGA:Ada Upaya Pembungkaman di Media Sosial, Spanyol Serukan Perdamaian di Palestina