2.Jangan biarkan mesin menyala di ruang tertutup, ini bisa menyebabkan akumulasi karbon monoksida di sekitar kendaraan dan masuk ke dalam kabin. Selalu pastikan ada ventilasi yang baik jika harus menyalakan mesin di tempat yang tertutup.
BACA JUGA:Terima Penghargaan dari Kemenpora, Ini Kata Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun
3.Meskipun mode sirkulasi dalam AC dapat membuat kabin lebih cepat dingin, ada baiknya secara berkala mengaktifkan mode sirkulasi luar agar udara segar bisa masuk ke dalam kabin dan menggantikan udara yang mungkin tercemar.
4.Beberapa kendaraan modern dilengkapi dengan detektor karbon monoksida. Jika kendaraan anda tidak memilikinya, pertimbangkan untuk memasang alat ini sebagai langkah pencegahan tambahan. Detektor ini dapat memberi peringatan jika konsentrasi CO dalam kabin meningkat.
5.AC yang berfungsi dengan baik akan menjaga sirkulasi udara dalam kabin tetap bersih dan segar. Lakukan servis berkala pada sistem AC dan ventilasi mobil untuk memastikan tidak ada masalah yang bisa mengganggu kualitas udara.
Kesimpulannya, penggunaan AC mobil dalam jangka waktu lama memang bisa menimbulkan risiko keracunan karbon monoksida jika tidak digunakan dengan benar, terutama jika ada masalah pada sistem pembuangan atau kendaraan digunakan di tempat tertutup tanpa ventilasi yang memadai.
Untuk mencegah hal ini, penting untuk menjaga perawatan kendaraan secara berkala, memastikan sistem pembuangan berfungsi dengan baik, dan mengelola penggunaan AC dengan bijak, termasuk menghindari mode sirkulasi dalam terlalu lama.