KORANRB.ID - Makanan siap saji, atau fast food adalah salah satu jenis hidangan yang sajikan dengan waktu yang cepat.
Biasanya makanan ini, oleh restoran cepat saji seperti MC Donald, KFC, dan masih banyak lagi restoran cepat saji lainnya.
Makanan cepat saji sekarang juga sudah cukup populer di berbagai negara, termasuk dari Indonesia. Diikuti dari Wikipedia, jumlah masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan siap saji sebanyak 69 persen.
Rinciannya, sebanyak 33 persen memilih makanan siap saji untuk makan siang. Sebanyak 25 persen memilih makanan siap saji untuk makan malam. Sebanyak 9 persen memilih makanan siap saji untuk selingan, dan 2 persen untuk makan pagi.
BACA JUGA:Ini Visi Misi 3 Paslon di Pilkada Kepahiang 2024, Silahkan Bandingkan
Kandungan karbohidrat pada makanan cepat saji cukup tinggi untuk itu, mengkonsumsi makan ini mempunyai dampak atau resiko yang cukup tinggi bagi kesehatan tubuh.
Berikut adalah dampak negatif, yang dapat ditumbulkan ketika sering mengkonsumsi makanan cepat saji ;
1. Obesitas
Jelas dampak yang paling utama dari mengkonsumsi makanan cepat saji adalah meningkatkannya berat badan. Bahkan saat ini, terutama kalangan anak muda banyak yang sudah menderita obesitas, lantaran terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji.
Salah satu negara yang mulai menghadapi masalah besar ini adalah Amerika Serikat, sudah banyak sekali masyarakatnya yang menderita penyakit obesitas akibat makanan cepat saji.
Perlu diketahui, makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berisiko tinggi terhadap obesitas.
BACA JUGA:Setop Gunakan AC Mobil Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Keracunan! Ini Sebab dan Cara Mengatasinya
Obesitas, pada gilirannya, meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
2. Penyakit jantung
Salah satu dampak berbahaya dari makan cepat saji adalah resiko penyakit jantung, pasalnya kebanyakan dari makanan cepat saji mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.