Setop Gunakan AC Mobil Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Keracunan! Ini Sebab dan Cara Mengatasinya

AC mobil telah menjadi salah satu perangkat penting dalam kenyamanan berkendara, terutama di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia--Zulkarnain Wijaya

KORANRB.ID - AC mobil telah menjadi salah satu perangkat penting dalam kenyamanan berkendara, terutama di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia.

Namun, ada juga potensi risiko jika digunakan dengan tidak bijak, isu yang sering dibahas adalah kemungkinan keracunan ketika menghirup udara dari AC mobil dalam waktu lama. 

Ini sebab dan cara mengatasinya.

Meski tidak semua orang menyadari, penggunaan AC mobil yang tidak tepat bisa menyebabkan risiko keracunan, terutama karena potensi adanya gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dalam kabin mobil.

Untuk lebih memahami fenomena ini, penting bagi kita memahami mekanisme kerja AC mobil, potensi sumber bahaya, dan langkah pencegahan yang bisa diambil.

BACA JUGA:Ini Pengakuan Remaja Ikut Gabung Anggota Geng Motor di Bengkulu, Polresta Berikan Pembinaan

Pada dasarnya, AC mobil bekerja dengan cara mendinginkan udara yang diambil dari luar kabin atau dari dalam kabin itu sendiri.

Udara ini kemudian didinginkan oleh sistem pendingin yang berisi refrigeran atau bahan pendingin, sebelum dikeluarkan kembali ke dalam kabin melalui ventilasi AC. 

AC juga berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara dalam kabin, baik dengan menarik udara luar atau menggunakan sirkulasi dalam (recirculation mode).

Dalam mode sirkulasi dalam, AC hanya menggunakan udara yang sudah ada di dalam kabin, tanpa mengambil udara dari luar.

Meskipun hal ini berguna untuk mendinginkan kabin lebih cepat, penggunaan mode ini secara terus-menerus, terutama dalam kondisi kendaraan yang tidak bergerak, dapat menyebabkan penurunan kualitas udara di dalam kabin. 

BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia

Ketika tidak ada pertukaran udara segar, konsentrasi oksigen dalam kabin bisa menurun, sementara zat-zat berbahaya seperti karbon dioksida (CO2) atau bahkan karbon monoksida (CO) bisa meningkat.

Potensi Keracunan Karbon Monoksida

Tag
Share