3.Forced Teaming
Forced teaming adalah trik yang digunakan untuk membuat korban merasa terhubung secara emosional atau memiliki tujuan yang sama dengan manipulator.
Contohnya, manipulator mungkin akan mengatakan hal-hal seperti, “Kita dalam situasi ini bersama-sama,” atau “Kita harus saling membantu.”
Dengan menciptakan rasa kebersamaan yang palsu, manipulator dapat dengan mudah memanfaatkan rasa tanggung jawab korban untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka.
BACA JUGA:Kisah Abu Nawas : Kucing Ditikusi, Nasehat untuk Bertindak dan Berbuat dengan Lebih Berhati-hati
BACA JUGA:Cara Merawat Rice Cooker Agar Awet dan Tahan Lama
Trik ini sering kali digunakan dalam situasi di mana manipulator ingin membangun kepercayaan dengan cepat, seperti dalam penipuan atau hubungan kerja yang tidak sehat.
4. Playing the Victim (Bermain Sebagai Korban)
Manipulasi ini melibatkan tindakan memperlihatkan diri sebagai korban agar orang lain merasa bersalah dan bertindak sesuai keinginan manipulator.
Dengan menciptakan narasi bahwa mereka sedang diperlakukan tidak adil, manipulator membuat korban merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki situasi.
Ketika seseorang bermain sebagai korban, mereka juga dapat menarik simpati dari banyak orang, sehingga menciptakan lingkaran dukungan yang akhirnya menekan korban asli untuk memenuhi permintaan manipulator.
Trik ini sering kali digunakan dalam hubungan pribadi yang beracun atau dalam situasi kerja untuk mendapatkan dukungan atau kelonggaran dari rekan kerja.
BACA JUGA:5 Ratu Terkenal Paling Kejam di Dunia, Ada yang Tega Membunuh Suaminya
BACA JUGA:Bobol Rumah dengan Kunci Palsu, Warga Kota Bengkulu Diciduk Polisi
5. Reciprocity (Timbal Balik)
Prinsip timbal balik adalah kecenderungan alami manusia untuk merasa berutang budi kepada seseorang yang melakukan kebaikan bagi mereka.