Kelelawar diketahui dapat menjadi reservoir alami bagi berbagai jenis virus zoonosis, seperti virus Nipah, virus Hendra, dan yang paling terkenal adalah virus corona, yang dapat berpindah ke manusia melalui kontak langsung atau melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik.
Banyak kasus wabah penyakit yang disebabkan oleh transmisi virus dari hewan ke manusia, dan kelelawar sering kali berada di pusat dari peristiwa ini.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi kelelawar, meskipun dipercaya memiliki manfaat tertentu, dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak diolah dan dikonsumsi dengan benar.
Selain itu, praktik mengonsumsi satwa liar seperti kelelawar dapat mengancam keseimbangan ekosistem.
Kelelawar, terutama kelelawar buah, memiliki peran penting dalam penyerbukan dan penyebaran biji tanaman.
Mengurangi populasi kelelawar dapat mengganggu ekosistem lokal dan mempengaruhi keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA:Pelantikan Unsur Pimpinan DPRD Provinsi Ditarget Sebelum Pelantikan Presiden
Daripada bergantung pada metode pengobatan tradisional yang belum terbukti seperti konsumsi kalong, penderita asma sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.