KEPAHIANG, KORANRB.ID - Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Munawwaroh 2 yang berada di jalan Lintas Kepahiang - Bengkulu tepatnya di Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang terus berbenah.
Mengedepankan pendidikan Islam, sekolah yang saat ini memiliki 85 siswa tersebut terus berkembang dengan tetap menjalankan kurikulum merdeka sebagai standarasi pendidikan nasional saat ini.
Tak hanya di Kabupaten Kepahiang, santri MAS Al Munawwaroh 2 Kepahiang juga banyak yang berasal dari kabupaten serta provinsi tetangga. Seperti, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Empat Lawang (Sumsel) dan Pasemah Air Keruh (Sumsel).
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kepahiang Luncurkan Buku Rujukan Literasi
BACA JUGA:Murid SD di Kepahiang Bersiap Hadapi ANBK, Dimulai 22 Oktober
Kepala MAS 2 Kepahiang. Dr. Hj. Ulifah, M.Pd menyampaikan sebagian besar muridnya berasal pedesaan dan mondok. "Hampir 95 persen siswa kita mondok dan sebagian besar merupakan anak desa yang sebelujmnya buta Alquran," terang Ummi Ulifah, sapaan akrabnya.
Dengan kurikulum merdeka yang saat ini menjadi standar pendidikan nasional, menurutnya, tak menjadi persoalan dalam pengembangan pendidikan di MAS
Al Munawwaroh 2 Kepahiang.
Para santri lanjutnya, telah dididik sejak lama mengembangkan pendidikan sesuai dengan kemampuan diri masing-masing.
BACA JUGA:OJK, Irjen Kominfo, dan 3 tamu Internasional H adiri Rangkaian SNA ke-27 di Unib
BACA JUGA:5 Jenis Hukum yang harus Dipelajari oleh Mahasiswa Hukum
"Kita di sini juga menerapkan kurikulum merdeka, ya disesuaikan dengan kemampuan siswa," ujar Ummi Ulifah.
Dalam upaya mengembangkan lebih jauh pendidikan yang dikelolanya, dirancang mulai tahun ajaran baru mendatang juga akan dibuka Madrasah Iftidaiya (MI) di Al Munawwaroh.
Saat ini, MAS Al Munawwaroh 2 Kepahiang diperkuat dengan 28 tenaga pendidik dengan 2 diantaranya sudah bergelar doktor. Sekolah juga memiliki kelengkapan sarana penunjang mulai dari laboratorium BLK hingga laboratorium komputer.
"Tahun ajaran baru ini kita akan buka MI. Untuk tenaga pengajar kita banyak yang bergelar S2, dengan 2 diantaranya sudah bergelar doktor," jelas Ummi Ulifah yang juga tercatat sebagai Ketua Persatuan Guru NU Kabupaten Kepahiang.