Ikut Kompetisi Nasional, Kopi Robusta Rejang Lebong Sabet Juara 1

Minggu 20 Oct 2024 - 18:13 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

Dalam ajang tersebut, kopi robusta dari Rejang Lebong memperoleh cupping score 81,18 dan berhasil dijual dengan harga Rp60.000 per kilogram melalui sistem lelang, harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal robusta yang berkisar Rp40.000 per kilogram.

 “Kesuksesan ini membawa perubahan besar bagi kopi robusta Rejang Lebong. Sejak memenangkan kompetisi tersebut, permintaan terhadap kopi robusta dari daerah ini meningkat pesat. Kopi robusta Rejang Lebong semakin diminati oleh konsumen, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kopi robusta Rejang Lebong memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produk unggulan yang dapat bersaing di pasar global,” beber Benny.

 Dijelaskan Benny, saat ini PT. Global Inovasi Maju fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kopi robusta. Perusahaan ini membawahi dua koperasi utama, yaitu Rumpun Register V yang didirikan pada tahun 2023 dan Cahaya Panca Sejahtera yang telah berdiri sejak tahun 2017. Koperasi ini terdiri dari sekitar 50 anggota petani kopi yang tersebar di berbagai wilayah di Rejang Lebong.

BACA JUGA:Terancam Punah! Berikut 5 Fakta Unik Kakatua Putih, Burung Endemik Indonesia

BACA JUGA:Prabowo Presiden Indonesia Tertua Saat Dilantik, Gibran Wakil Presiden Termuda

Untuk meningkatkan kualitas produksi, PT. Global Inovasi Maju menerapkan sistem usaha yang terintegrasi. Sistem ini melibatkan perbaikan proses produksi mulai dari sektor hulu hingga tahap pasca-panen.

Benny menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah memperbaiki mutu pasca-panen agar kopi robusta yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas internasional. 

“Selain itu, kita juga membangun jaringan pemasaran yang mampu membeli produk-produk kopi dengan harga yang sesuai dengan kualitas yang dihasilkan,” tambahnya.

 Salah satu upaya penting yang dilakukan oleh PT. Global Inovasi Maju adalah memberikan edukasi kepada para petani terkait standar kualitas produksi kopi. Petani diajarkan tentang teknik perawatan kebun yang baik, cara panen yang benar, serta proses pengolahan biji kopi yang sesuai dengan standar internasional.

“Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para petani mampu meningkatkan kualitas hasil panen mereka, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pendapatan mereka,” ujarnya.

 Selain fokus pada peningkatan kualitas, PT. Global Inovasi Maju juga membuka dua jenis pasar untuk produk kopi robusta mereka, yaitu pasar speciality dan pasar ekspor. Pasar speciality berfokus pada kopi dengan kualitas premium, sementara pasar ekspor lebih mengutamakan kuantitas produksi.

Dengan membuka dua jenis pasar ini, kopi robusta Rejang Lebong dapat menyasar berbagai segmen konsumen, mulai dari pecinta kopi premium hingga konsumen besar di pasar internasional.

BACA JUGA:Ini 10 Komponen Kelistrikan Motor yang Wajib Dirawat

BACA JUGA:Ini 10 Komponen Kelistrikan Motor yang Wajib Dirawat

 “Visi jangka panjang kita saat ini adalah bagaimana kopi robusta dari Rejang Lebong dapat diekspor secara massal ke berbagai negara. Untuk mencapai visi ini, mereka sedang membangun ekosistem bisnis yang saling terkait antara petani, suplier, dan trader. Ekosistem ini dirancang agar setiap pihak dalam rantai produksi kopi mendapatkan manfaat ekonomi yang berkeadilan,” terang Benny.

 Meskipun sudah banyak pencapaian yang diraih, Benny Pratama menyadari bahwa masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya dukungan dari pemerintah daerah. Sebagian besar petani kopi di Rejang Lebong berkebun di kawasan hutan yang telah mendapatkan izin akses selama 35 tahun dari pemerintah. Namun, dukungan pasca-izin dari pemerintah dirasa masih belum maksimal.

Tags :
Kategori :

Terkait