KEDURANG ILIR, KORANRB.ID - Polres Bengkulu Selatan gencar melakukan pencegahan terhadap aksi predator anak. Seperti yang dilakukan Personel Polsek Kedurang Ilir (KDI) dengan cara mendatangi sekolah dan desa.
"Polisi sahabat anak mungkin baru di wilayah Kedurang. Hal tersebut sebagai upaya mencegah kenakalan anak dan dari ancaman predator anak," kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kapolsek Kedurang Ilir, Ipda Suharno, SH.
Suharno menerangkan Polisi sahabat anak merupakan terobosan di Polres Bengkulu Selatan dengan hadir di sekolah-sekolah. Adapun sasaran dari program tersebut, yaitu pelajar SD dan SMP, serta menyasar pelajar SMA sederajat.
"Kami sudah melakukan itu sejak 2 bulan terakhir ini dengan memberikan ruang khusus. Silakan anak-anak yang ingin ikut kegiatan khusus ini," terangnya.
BACA JUGA:Bawaslu Giatkan Pendataan APK Milik KPU yang Diduga Melanggar Aturan
BACA JUGA:DLH Minta 11 Pabrik Kelapa Sawit di Mukomuko Perhatikan Kolam Limbah
Suharno menyampaikan salah satu kegiatan tersebut diantaranya dengan melakukan pembinaan sepak bola di usia dini. Pembinaan tersebut diberikan langsung oleh personel Polsek Kedurang Ilir.
"Ada anggota saya Bhabinkamtibmas yang kurang lebih membina sebanyak 60 orang. Anak yang dibina dari tingkat SD dan SMP untuk menjadi tim sepak bola Polsek Kedurang Ilir," bebernya.
Adapun saat hadir di sekolah, personel Polsek Kedurang Ilir berkeliling memberikan sosialisasi kepada para pelajar. Kemudian para pelajar yang dihadapkan dengan tindakan hukum, baik sebagai korban atau pelaku.
BACA JUGA:Dampak Operasi Zebra Nala, Pembuatan SIM Meningkat di Polres Mukomuko
BACA JUGA:Stok Vaksin HPR di Lebong Masih Kosong
"Kami akan gambarkan kepada anak-anak yang kami datangi ke sekolah-sekolah. Agar mencegah anak dari peristiwa hukum, baik mencuri, minum-minuman dan yang sedang marak saat ini bulliying," terangnya.
Pada kesempatan itu, Suharno juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan contoh dan praktek jika ada ancaman kepada yang menjadi sasaran predator. Sehingga anak dapat mendapatkan perlindungan dari ancaman.
"Kami juga berikan semacam praktik menghadapi dan menanggapi seseroang yang dicurigai yang memberikan iming-iming atau orang terdekat yang dikenali. Jangan takut berteriak dan jangan takut meminta tolong ketika hal itu terjadi dan mengancam," pungkasnya.