Kebiasaan kurang tidur ternyata juga bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut. Kurang tidur memengaruhi produksi hormon-hormon dalam tubuh yang berperan dalam pengaturan nafsu makan dan metabolisme.
Hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan meningkat, sementara hormon leptin yang memberi sinyal kenyang menurun.
Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dan memilih makanan yang kurang sehat.
7. Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan
Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan makanan ringan manis, dapat berkontribusi besar terhadap penumpukan lemak di perut.
Makanan-makanan ini menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan yang drastis, yang dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk ngemil lebih banyak lagi.
8. Mengonsumsi minuman bersoda dan manis
Minuman bersoda dan manis seperti jus buah kemasan, teh manis, atau minuman berenergi mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi.
Bahkan, banyak orang yang tidak menyadari seberapa banyak kalori yang terkandung dalam minuman ini karena minuman manis tidak membuat kenyang seperti makanan padat.
Minuman manis ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, terutama di area perut.
9. Faktor genetik
Meskipun faktor gaya hidup berperan besar dalam penumpukan lemak di perut, faktor genetik juga bisa mempengaruhi di mana tubuh menyimpan lemak.
BACA JUGA:15 Cara Mengatasi Perut Buncit dan Pemicunya, Paling Membahayakan Kangker Lambung!
Beberapa orang lebih cenderung menyimpan lemak di perut karena faktor keturunan. Namun, ini bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga, risiko penumpukan lemak perut masih bisa dikendalikan.
10. Usia dan perubahan hormon