KORANRB.ID – Berbagai inovasi berhasil dilakukan pelaku industri dalam negeri dalam pengembangan ekosistem kendaraan elektrik. Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin berperan aktif dalam mendorong penguatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM), termasuk pada sektor industri alat angkut kendaraan listrik.
“Pemerintah terus berupaya melakukan pembinaan dan memberikan akses promosi produk kendaraan listrik dalam negeri agar dapat bersaing di pasar lokal maupun global,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu dikutip dari kemenperin.go.id.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Ditjen IKMA Kemenperin adalah mendukung pelaksanaan kegiatan Pameran dan Promosi Kendaraan Listrik pada tanggal 23-25 Oktober 2024 di SMK IPT Karangpanas, Kota Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi Ditjen IKMA Kemenperin dengan Pemerintah Kota Semarang, PT. Mitrametal Perkasa (AZN Motor) dan SMK IPT Karangpanas, yang menghadirkan berbagai inovasi di sektor kendaraan listrik.
Reni menyampaikan, populasi kendaraan listrik yang semakin tinggi menjadi cerminan tingginya minat masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik. Hal ini berpotensi membangkitkan optimisme bahwa penjualan kendaraan listrik akan terus bertumbuh.
“Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2023 sebesar 54.737 unit atau meningkat 218 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17.198 unit,” jelasnya.
BACA JUGA:TPG dan Tamsil Triwulan III Sudah di Kasda, Siap-Siap Cek Rekening
BACA JUGA: Percepat Penetapan Alur Pelabuhan Pulau Baai, APBB juga Surati Kemenhub
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik wholesales pada Januari-Agustus 2024 mencapai 23.045 unit, naik 177,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 8.310 unit.
“Angka-angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Reni.
Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan kendaraan listrik menjadi wujud dukungan terhadap program pemerintah untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2060.
Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan insentif dan pengembangan infrastruktur pengisian daya.
“Dengan demikian, diharapkan adopsi kendaraan listrik dapat semakin masif dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia,” imbuh Reni.
Menurutnya, Ditjen IKMA juga giat memberikan berbagai bentuk dukungan bagi penguatan peran IKM dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Berdasarkan pengalaman pembinaan yang telah kami lakukan pada IKM alat angkut, pelaku IKM dapat menjadi bagian dari rantai pasok tier 2 dan tier 3 industri otomotif nasional, artinya IKM mampu memenuhi standar kualitas komponen yang telah ditentukan oleh industri besar,” ungkap Reni.
BACA JUGA:Harga Bapok Mulai Turun, Pembeli Sepi