Mitos Cermin Pecah Menandakan akan Ada Musibah? Ini Penjelasannya

Jumat 01 Nov 2024 - 10:35 WIB
Reporter : Jery Yasprianto
Editor : Riky Dwiputra

Penjelasan ini sering kali dikaitkan dengan nilai simbolik dari angka tujuh, yang dianggap sebagai angka mistis. 

BACA JUGA:Seru! Debat Perdana Pilgub Bengkulu 2024, Masing-masing Paslon Saling Adu Data dan Fakta di Sesi Tanya Jawab

BACA JUGA:KPU Seluma Rampungkan Fasilitasi Baliho dan Spanduk, Jika Dirusak Terancam Sanksi Pidana

Dalam konteks ini, pecahnya cermin tidak hanya sekadar insiden fisik, tetapi juga merupakan simbol dari periode kesulitan yang akan datang.

Di budaya Timur, cermin sering kali terkait dengan kepercayaan akan roh dan hantu. 

Pecahnya cermin dianggap sebagai sinyal bahwa roh jahat mungkin telah memasuki ruang tersebut, yang dapat mengakibatkan berbagai musibah. 

Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa setelah cermin pecah, tindakan tertentu harus diambil untuk menetralkan energi negatif yang mungkin telah terlepas.

BACA JUGA:KPU Rejang Lebong Imbau Pemilih Pemula untuk Menjadi Pemilih Cerdas pada Pilkada 2024

BACA JUGA:797 Pelanggaran Tercatat Selama 14 Operasi Zebra Nala, 25 Motor Diamankan

Karena kepercayaan akan dampak negatif dari cermin yang pecah, banyak orang melakukan berbagai ritual atau tindakan untuk menghindari nasib buruk. 

Beberapa di antaranya termasuk mengubur potongan cermin yang pecah atau membuangnya dengan cara tertentu agar energi negatif tidak menyebar. 

Ada juga yang meyakini bahwa berbicara atau berdoa saat membersihkan puing-puing cermin dapat membantu menetralkan dampak buruk.

Di luar aspek spiritual dan kultural, mitos ini juga dapat mempengaruhi psikologis seseorang. 

BACA JUGA:3 Terdakwa Korupsi BOS MAN 2 Kepahiang Minta Keringanan Hukuman

BACA JUGA:Surat Suara Pilkada Serentak di Lebong Mulai Dilakukan Pelipatan, Segini Upahnya

Banyak orang yang menjadi cemas atau paranoid setelah mengalami kejadian cermin pecah, merasa seolah-olah mereka harus bersiap menghadapi kesulitan. 

Kategori :