Usus besar berfungsi untuk menyerap air dan memadatkan feses.
Jika feses terlalu lama tertahan, ia akan mengering dan sulit untuk dikeluarkan.
Hal ini sering kali menjadi penyebab ketidaknyamanan dan rasa sakit saat berusaha untuk BAB.
Oleh karena itu, meskipun praktik mengantongi batu dapat memberikan rasa kontrol, penting untuk tetap memperhatikan sinyal alami dari tubuh.
Kebiasaan hidup juga memainkan peran penting dalam hubungan antara mengantongi batu dan menahan BAB.
Dalam situasi stres atau kecemasan, seseorang mungkin merasa tidak nyaman untuk buang air besar.
BACA JUGA:Bukan Pemakan Madu! Berikut 5 Fakta Unik Possum Madu
BACA JUGA:Mitos Jangan Jemur Pakaian Malam Hari! Ditempeli Mahluk Halus, Berikut Kebenarannya
Mengantongi batu dapat menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari perasaan tidak nyaman tersebut.
Namun, strategi ini tidak selalu efektif dalam jangka panjang.
Dalam beberapa kasus, individu yang terus-menerus menahan BAB sebagai respons terhadap stres dapat mengalami gangguan pencernaan yang lebih serius.
Oleh karena itu, penting untuk mencari cara yang lebih sehat untuk mengelola stres dan kecemasan.
Misalnya, teknik relaksasi, olahraga, dan pola makan yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi frekuensi menahan BAB.
Praktik mengantongi batu juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.
Dalam beberapa budaya, tindakan ini mungkin menjadi bagian dari ritual atau tradisi yang lebih luas.
BACA JUGA:Mitos Jangan Jemur Pakaian Malam Hari! Ditempeli Mahluk Halus, Berikut Kebenarannya