LEBONG, KORANRB.ID – Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong belum mendeteksi adanya ternak sapi atau kerbau di Kabupaten Lebong yang terinfeksi penyakit ngorok.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella Multocida, virus ini biasa menyerang ternak seperti sapi dan kerbau.
Jika ternak sudah tertular penyakit ini, tingkat kematian terhadap ternak terbilang cukup tinggi.
“Sampai sekarang kita belum menemukan ada ternak di Lebong yang tertular penyakit ini (Ngorok, red),” kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Disperkan Kabupaten Lebong, Meli Lela, SP., MP, melalui Petugas Kesehatan Hewan, drh. Ayu Budiarti, Senin, 4 November 2024.
BACA JUGA: 4 Jabatan Plt Kadis dan Plt Direktur RSUD Lebong Berganti
Diterangkan Ayu, penyakit ngorok termasuk dalam penyakit menular.
Penyakit ini hanya menyerang ternak sapi dan kerbau.
“Kalau sapai atau kerbau sudah tertular oleh penyakit ini (Ngorok, red) tingkat kematiannya sangat tinggi,” ujarnya.
Sapi atau kerbau yang tertular penyakit ngorok, dapat diatasi dengan cara pemberian vaksin.
BACA JUGA:Desa Suro Bali Tak Bisa Cairkan ADD/DD 2024
Untuk Kabupaten Lebong, hingga saat ini belum ada menerima vaksin untuk penyakit ngorok ini.
“Untuk di Provinsi vaksinya sudah ada, namun kita belum diberikan karena memang kasusnya belum ada.
Vaksin itu diberikan kepada daerah yang sudah mendeteksi penyakit ngorok,” tuturnya.
Meskipun di Kabupaten Lebong belum terdeteksi penyakit ngorok, Disperkan tetap mengingatkan para peternak agar terus menjaga kesehatan hewan ternaknya.
BACA JUGA:Minim Jaringan irigasi, Areal Sawah Makin Tergerus