BENGKULU, KORANRB.ID – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi Bengkulu memiliki peluang besar untuk bisa ikut andil dalam proyek pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai.
Sebagaimana diketahui saat ini terjadi pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai hingga 2 Low Water Spring (LWS).
Pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai ini sendiri menggunakan skema Joint Venture Company alias pembiyaan pengerukan dilakukan bersama perusahaan swasta pemanfaat jasa pelabuhan.
Asisten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Denni, mengatakan, bahwa pihak Pelindo membuka pintu lebar bagi BUMD untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.
BACA JUGA:Dinas PUPR Tegur Provider, Tiang Tak Sesuai Ketentuan Harus Dipindah
“Memang dari hasil pertemuan antara pihak Pelindo dan pelaku usaha, kita diminta kalau bisa BUMD kita ikut di pengerjaan pengerukan pelabuhan Pulau Baai,” ungkap Denni.
Namun, bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan finansial dari BUMD di Bengkulu.
Seperti, sisi kesiapan modal, sebagian besar BUMD di Bengkulu belum memiliki kapasitas yang memadai untuk mendukung proyek sebesar ini.
“Kalau kita melihat situasi dan kondisi BUMD kita, kelihatannya finansial dari masing-masing BUMD belum mampu untuk itu,” ujar Denni.
BACA JUGA:DISUKA Rancang Objek Wisata Kota Bengkulu Go Internasional
Kendati demikian, Pemprov Bengkulu tidak menutup kemungkinan bagi BUMD yang ingin tetap mencoba terlibat dalam pengerjaan tersebut.
“Kita buka nanti kalau memang BUMD kita berkeinginan untuk ikut di dalam pengerukan itu, kita persilakan.
Tidak masalah,” beber Denni.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Bengkulu (APBB), Sutarman, bahwa pihaknya bersama PT. Pelindo dan para pelaku usaha pemanfaatan pelabuhan berupaya untuk melibatkan BUMD Bengkulu.