BACA JUGA:Penjelasan Mitos Apabila Tangan Sering Basah Merupakan Tanda Sakit Jantung
BACA JUGA:7 Cara Terbaik Mengonsumsi Bawang Putih untuk Mengelola Kadar Gula Darah
8 Mengabaikan Tanda-Tanda Bayi Lapar atau Puas
Ibu perlu memperhatikan tanda-tanda bayi lapar atau puas agar pemberian ASI dapat berlangsung dengan baik. Bayi yang lapar biasanya menunjukkan perilaku seperti membuka mulut, menjilat bibir, atau menghisap tangan.
Sementara itu, bayi yang sudah kenyang akan melepaskan puting susu atau tertidur setelah menyusui. Jangan menunggu terlalu lama untuk menyusui, karena ini dapat menyebabkan bayi menjadi rewel atau bahkan menolak untuk menyusui
9 Mengabaikan Kebutuhan Bayi pada ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara penuh tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Mengabaikan prinsip ini dan memberikan bayi makanan atau minuman lain selain ASI sebelum usia enam bulan dapat mengganggu kualitas dan kuantitas ASI.
Selain itu, ASI eksklusif juga membantu sistem pencernaan bayi beradaptasi dengan baik, mencegah infeksi, serta memberikan nutrisi optimal.
10 Memberikan ASI Saat Stres atau Keletihan
Stres dan kelelahan dapat memengaruhi produksi ASI. Ibu yang merasa cemas atau lelah mungkin akan merasakan penurunan dalam produksi ASI atau kesulitan dalam menyusui.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Berpantun, Berikut 20 Pantun Bengkulu Karya M. Ichwan Anwar.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu berusaha untuk menjaga kesehatan mental dan fisiknya, cukup tidur, serta beristirahat saat bayi tidur. Jika ibu merasa sangat stres atau cemas, berbicara dengan seseorang atau mencari dukungan emosional bisa membantu mengatasi perasaan tersebut.
Pemberian ASI langkah penting dalam memastikan bayi tumbuh sehat dan kuat. Menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI adalah hal yang harus diperhatikan oleh setiap ibu.
Mulai dari kebersihan, posisi yang tepat, hingga menjaga kesehatan ibu, semua memainkan peran besar dalam keberhasilan pemberian ASI.