BENGKULU, KORANRB.ID – Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu beberapa penyakit terus alami peningkatan.
Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani S.KM, MM menyampaikan catatan tersebut didapatkan dari dari laporan setiap Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ada di Kota Bengkulu.
Untuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga awal November ini tercatat sebanyak 30.304 kasus, terjadi peningkatan sebanyak 6.353 kasus, sejak September lalu yang dimana sebanyak 23.951 kasus.
“ISPA inikan bisa menyerang siapa saja, akibat dari anomali cuaca,” kata Joni.
Joni menyebutkan anomali cuaca menjadi faktor penyebab dari adanya peningkatan kasus ISPA lantaran imunitas dari masyarakata sedikit berkurang, ditambah dengan aktivitas sehari-hari membuatnya mudah terserang ISPA.
BACA JUGA:Mitos Kerokan Bisa Menyembuhkan Masuk Angin, Ini Penjelasannya
“Terutama cuaca saat ini kurang baik, kadang-kadang panas, kadang dingin, itu menyebabkan imunitas kita sedikit berkurang sehingga gampang mudah terserang penyakit,” jelas Joni.
Joni menuturkan untuk mengantisipasi ISPA ini sendiri dengan menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang, kemudian juga istirahat yang cukup dan banyak minum air putih sebanyak 2 liter sehari.
Selain ISPA kasus TBC juga mengalami peningkatan, dari catatan kasus TBC pada September sebanyak 849 kasus, namun pada awal November ini kembali meningkat menjadi 1.091 kasus yang tersebar di Kota Bengkulu.
“TBC juga meningkat dari bulan sebelumnya, sekarang sudah 1.091 kasus,” sebutnya.
Sementara itu untuk Demam Berdarah Dengue (DBD) selama dua bulan terakhir sejak September cukup melandai yang di mana hanya bertambah 1 kasus saja.
Kendati demikian Joni menyebutkan untuk DBD ini sendiri walaupun 1-2 kasus tetap menjadi perhatian, lantaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini dapat menyerang siapa saja.
BACA JUGA:Salah Satu Hewan Terkuat dan Terganas! Berikut 5 Fakta Unik Bison
“Tapi kita perlu sepadang. jangan sampai sudah terwabah merebak, kita baru sibuk membersihkan lingkungan, karena DBD itukan sanitasi ya,” pungkas Joni.
Sekadar mengingatkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu hingga awal November 2024 kembali bertambah.