Hal ini karena memang kuota yang disiapkan pemerintah untuk kuota satu tahun.
Sedangkan petani di Bengkulu Utara tahun ini baru memulai musim tanam bulan Juni – Juni karena kondisi el nino awal tahun ini.
Sehingga jumlah pupuk yang ditebus petani di agen pupuk subdidi masih rendah.
BACA JUGA:Memasuki Musim Hujan, Longsor Masih Mengintai Jalur Lebong Tandai Kabupaten Bengkulu Utara
BACA JUGA:Hari Pertama SKD CPNS: 15 Peserta Gugur, 363 Tunggu Perangkingan
“Sedangkan mayoritas petani menebus pupuk dan mengandalkan hasil panen yang ada, mereka semenjak pertengahan 2023 lalu tidak menggarap sawah karena kekeringan,” terangnya.
Namun tahun depan ia yakin petani di Bengkulu Utara sudah kembali normal karena saat ini kondisi air di bengkulu Utara sudah membaik.
“Maka kita berharap juga tidak ada pengurangan kuota, bahkan jika semuanya semua sawah kembali aktif menanam padi, maka justru kuota pupuk subsidi tersebut bisa kekurangan,” terangnya.