KORANRB.ID – Dinas Sosial optimis tahun ini angka kemiskinan di Bengkulu Utara akan kembali menurun.
Hal ini ditunjukan dengan besarnya pencoretan penerima bantuan sosial baik Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH) baik yang dilakukan oleh Pemerintah desa maupun oleh Kementerian Sosial.
Pencoretan yang dilakukan oleh pemerintah desa diyakini valid lantaran dilakukan berdasarkan musyawarah desa dan verifikasi langsung kondisi ekonomi penerima bantuan sosial sesuai kondisi aslinya.
Kadis Sosial, Agus Sudrajad menerangkan jika sudah ada 21 ribu lebih penerima bantuan sosial dicoret dari penerima bansos tersebut.
BACA JUGA:Bukan Hanya Motor, Truk Knalpot Brong Juga Ditilang Polisi di Bengkulu Utara, 7 Truk Diamankan
BACA JUGA:1.000 Petani Terancam Dicoret Dari Penerima Pupuk Subsidi, Ini Alasannya
Hal ini menunjukan jika mereka sudah tidak memenuhi syarat lagi menerima bansos yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
“Namun ada ribuan peserta baru juga kita daftarkan yang memang belum menerima program sedangkan layak menerima, sehingga ekonomi mereka terus meningkat saat ini,” terangnya.
Saat ini Pemda Bengkulu Utara juga mendapatkan tambahan penerima program keluarga harapan (PKH) sebanyak 14.134 penerima.
Jumlah penerima ini senilai dengan uang Rp 33 Miliar per tahunnya.
BACA JUGA:17 November 2024 SKD Diumumkan, Soal SKB Ada Bahasa Inggris Serta Materi Kejiwaan
BACA JUGA:Selasa, Pemkab Bengkulu Utara Kembali Panggil PT Agricinal, Ini Masalahnya
“Kuota tambahan ini kita berikan pada penerima BPNT yang memang sangat membutuhkan sehingga bisa terjadi percepatan pengentasan kemiskinan,” terangnya.
Saat ini kucuran dana bansos pertahun sudah mencapai Rp80 Miliar lebih per tahun.
Hal ini juga menambah perputaran uang di daerah sehingga mendorong percepatan ekonomi.