KORANRB.ID - Memiliki potensi besar dari sisi pariwisata, sayangnya belum dioptimalkan dinas terkait di Kabupaten Kepahiang.
Dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, terkesan tak serius mengembangkan potensi destinasi wisata daerah.
Acuannya, hingga sejauh ini tak ada perkembangan berarti dari pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kepahiang.
Padahal dengan pemanfaatan potensi wisata daerah secara maksimal, berpotensi besar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
BACA JUGA:5 OPD di Pemkab Kepahiang Gunakan Kartu Kredit Pemerintah Daerah Mulai Tahun 2025
BACA JUGA:Pemberitahuan Lokasi TPS Pilkada ke Pemilih Paling Lambat H-5 Pencoblosan
Sebagai gambaran, sebagaimana dijelaskan Kadis Parpora Kabupaten Kepahiang Rudi Andi Sihaloho, ST capaian PAD dari sektor Pariwisata daerah sepanjang TA 2023 hanya Rp40 juta saja.
Guna memacu peningkatan jumlah kunjungan, sejumlah kegiatan fisik sejatinya telah dijalankan Disparpora Kabupaten Kepahiang tahun lalu.
Seperti, rehab Taman Kabawetan Tangsi Baru dengan anggaran Rp200 juta, rehabilitasi Guest House Sidorejo Rp200 juta, rehab Rest Area 1 Sido Makmur Rp100 juta, pembangunan Rumah Kelinci Air Sempiang Rp100 juta, penataan Taman Kantor Disparpora Rp100 juta.
Lalu, pembuatan Tempat Selfie Batu Ampar Rp50 juta, pemeliharaan Taman Tugu Kopi, Taman Santoso, dan Water Boom Rp103.600.000, hingga pembangunan Jogging Track Taman Santoso Rp200 juta.
BACA JUGA:Putusan Pecat Kades Tanjung Alam Tergantung Bupati, BPD Sudah Beri Rekom
BACA JUGA:Air Sudah 3 Bulan Ngadat, Tagihan PDAM Kepahiang Tak Berkurang
Sederet kegiatan di sektor wisata di atas, mestinya dilakukan dalam upaya lebih menarik minat pengunjung luar daerah datang ke Kabupaten Kepahiang.
Jangan sampai sebaliknya, kegiatan fisik yang dilakukan justru tak memberi manfaat tambahan bagi pengunjung saat menyambangi sejumlah titik objek wisata di Kabupaten Kepahiang.
Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Kepahiang Kurnia Eja Putra menyayangkan kondisi di atas.