Mereka memiliki lidah yang sangat panjang, dapat mencapai dua kali panjang tubuh mereka, dan sangat lengket.
Lidah ini digunakan untuk menjangkau sarang semut atau rayap yang tersembunyi dalam tanah atau batang pohon.
Tenggiling tidak memiliki gigi, sehingga mereka mengandalkan lidah panjang dan lengket untuk mengambil makanannya.
Dengan menggunakan cakar yang sangat kuat, tenggiling dapat menggali sarang semut atau rayap yang terkubur dalam tanah atau kayu.
BACA JUGA:Beracun! Berikut 5 Fakta Unik Bleeding Heart, Bunga Berbentuk Hati
Kebiasaan makan ini sangat penting dalam ekosistem karena tenggiling membantu mengendalikan populasi semut dan rayap, yang jika tidak terkontrol dapat merusak tanaman dan pohon.
3. Tenggiling Tidak Dapat Memproduksi Kelenjar Berbau.
Berbeda dengan banyak mamalia lain yang menggunakan kelenjar berbau sebagai pertahanan terhadap predator, tenggiling tidak memiliki kelenjar berbau seperti rakun atau musang.
Namun, mereka memiliki strategi pertahanan yang lebih fisik. Ketika terancam, tenggiling akan menggulung diri mereka menjadi bola, dengan sisik yang keras sebagai lapisan pelindung.
Hal ini menjadikan mereka sangat sulit dimangsa oleh predator besar seperti singa, harimau, atau buaya.
4. Habitat Tenggiling yang Terancam Punah.
Sebagian besar spesies tenggiling hidup di habitat hutan tropis atau sabana yang ada di Afrika dan Asia. Namun, ancaman terbesar terhadap populasi tenggiling adalah kehilangan habitat akibat konversi lahan menjadi area pertanian atau pemukiman.
BACA JUGA:Mitos Menekukan 2 Kaki Ke Atas Ketika Sedang Berbaring bisa menyebabkan orang tua meninggal
Di beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia, kegiatan perladangan kelapa sawit menyebabkan penghancuran hutan yang merupakan tempat tinggal tenggiling.
Hal ini memperburuk keberlangsungan hidup mereka, yang sudah terancam oleh perburuan.
5. Tenggiling adalah Hewan Malam.