“Masih ada sebagian orangtua yang kurang paham mengenai manfaat imunisasi. Kami dari Dinas Kesehatan terus memberikan edukasi melalui berbagai media dan kegiatan sosialisasi,” kata Dhendi.
Selain itu, faktor geografis juga menjadi kendala, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil. Akses menuju fasilitas kesehatan sering kali menjadi hambatan, sehingga perlu dilakukan program jemput bola oleh petugas kesehatan.
“Kami juga menyiapkan program imunisasi keliling untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses. Petugas kami akan langsung datang ke desa-desa untuk memastikan semua anak mendapatkan hak mereka atas imunisasi,” terangnya.
Untuk meningkatkan cakupan imunisasi, Dinkes Rejang Lebong telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, kader posyandu, dan tokoh masyarakat. Melalui sinergi ini, diharapkan masyarakat lebih aktif mendukung program imunisasi dan memahami pentingnya perlindungan terhadap penyakit polio.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran tokoh masyarakat dan kader posyandu sangat penting untuk meyakinkan warga agar tidak ragu membawa anak-anak mereka ke tempat imunisasi. Selain itu, sosialisasi melalui media sosial dan kampanye langsung juga dil-akukan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Kita berko-mitmen untuk terus melakukan edukasi, terutama mengenai kea-manan dan efektivitas vaksin,” papar Dhendi.