KORANRB.ID - Akhir kisah tragis dialami dua sahabat karib di Kabupaten Kepahiang, Jumat (1/12) sekira pukul 02.00 WIB dinihari. Pelajar kelas XI salah satu SMK di Kabupaten Kepahiang Prasetyo (17) meregang nyawa dalam kondisi mengenaskan, di kamar kosnya Desa Weskust Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.
Tubuh pelajar asal warga Desa Talang Bengkulu Kabupaten Empat Lawang Provinsi (Sumsel) itu, bersimbah darah dengan 20 liang tusukan benda tajam. Mirisnya, belakangan diketahui pelakunya tak lain sahabatnya sendiri, ZA (16) warga Penajung Panjang, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Hukum Bunuh Diri Dalam Islam Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah
Saat ditemukan, ZA berada di TKP dengan kondisi pura-pura pingsan hingga kemudian diamankan polisi.
Kapolres Kepahiang, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim, Iptu. Doni Juniansyah, SM dan Kanit Pidum Ipda Andrian Adam menerangkan, penanganan perkara telah ditangani unit PPA.
"Kasusnya tetap lanjut, karena usia pelaku maka ditangani unit PPA Polres Kepahiang," terang Kanit Pidum.
Peristiwa berdarah yang terjadi di kamar kos tersebut, sontak membuat geger warga sekitar khususnya teman-teman keduanya di sekolah.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuhan di Liku 9 Benteng Berpeluang Bertambah, Polres Koordinasi ke Polda Bengkulu
Terlebih, antara pelaku dan korban sudah dikenal dekat sejak masuk dan duduk di bangku SMK. Dihubungi, Kepala SMK Yuwantoro, ikut dibuat kaget setelah mendengar kabar kematian anak didiknya.
Apalagi lanjutnya, antara korban dan pelaku sudah dikenal teman-teman di sekolah sebagai sahabat karib sejak masuk sekolah.
"Keduanya sudah lama berteman. Kalau di sekolah, selama ini keduanya juga sama sekali tak ada catatan hitamnya. Tak pernah terlibat keributan juga di sekolah," beber Kepsek.
Setelah menjalani visum diketahui, jasad Prasetyo langsung dibawa pihak keluarga ke Empat Lawang dan dikebumikan di TPU desa.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuhan di Liku Sembilan Belum Bertambah, Tiga Orang Masih Berstatus Saksi
Yang menyebabkan ZA begitu emosi hingga menghabisi nyawa sahabatnya secara sadis. Dihadapan penyidik, ZA mengaku telah menginap ke kosan korban selepas pulang sekolah, Rabu (29/11).
Selama itu, semua tetap berjalan normal seperti biasa tanpa ada keributan yang terjadi antar keduanya. Hingga tengah malam Jumat, korban yang sedang memainkan Hp sembari membuka facebook, kemudian membangunkan pelaku yang tengah terlelap tidur.