Kedua kaki depan ketonggeng yang panjang digunakan sebagai antena, sedangkan kakinya yang lain digunakan untuk berjalan.
Adapun cambuk yang ada pada buntutnya dinamakan Uropygi.
Bentuk buntut panjangnya tersebut dibuat untuk sensor dan bertahan dari predator, hal tersebut berbeda dengan ekor kalajengking.
BACA JUGA:Karnivora! Berikut 5 Fakta Unik Tanaman Venus Flytrap, Bisa Mencerna Selain Serangga
BACA JUGA:Hobi Menatap Matahari! Berikut 5 Fakta Unik Sungazer, Reptil Mirip Naga yang Terancam Punah
2. Ketonggeng mengeluarkan bau cuka
Adapun pada bagian buntut yang berupa cambuk yang panjang, terdapat kantong yang menyimpan bau.
Bau yang dikeluarkan oleh ketonggeng mirip dengan bau pada cuka.
Dikutip dari laman crittersquad, ketonggeng akan menyemprotkan ke arah mulut atau pun hidung predatornya.
BACA JUGA:Sering Dianggap Serangga! Berikut 5 Fakta Unik Kutu Putih
BACA JUGA:Ular Beludak Sejati! Berikut 7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Hidup di Kutub
Namun demikian, ketonggeng mempunyai dua jenis asam.
Dikutip dari laman animalpals, dimana, asam yang disemprotkan pada pemangsanya, dan satunya lagi yang mempunyai bau cuka.
3. Ketonggeng tidak beracun
BACA JUGA:Terancam Punah! Berikut 4 Fakta Unik Golden Swallow, Pemakan Serangga
BACA JUGA:Burung Reptil! Berikut 6 Fakta Unik Hoatzin, Burung Endemik Amazon