KORANRB.ID – Setelah 2 tahun berdiri, Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) resmi kantongi akreditas madya dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP).
Direktur Utama RSTG Kota Bengkulu, drg Fitri Andriarti mengatakan setelah menempuh beberapa rangkaian panjang dan melewati prosesi akreditasi, pada akhirnya kemarin Sabtu, 23 November 2024 melalui laman resmi LARS DHP RSTG telah terakreditasi Madya.
“Alhamdulillah sudah keluar hasil akreditasnya melalui laman resmi LARS DHP,” ungkap Fitri kepada RB pada sabtu 23 November 2024 siang.
Fitri juga menyampaikan bahwa hasil ini sendiri tentunya berkat usaha bersama seluruh tenaga kesehatan RSTG beserta pihak pendukung seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, jajaran Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu dan berbagai unsur lainnya pendorong lainnya.
BACA JUGA:Dewan Diminta Kurangi DL, Perbanyak Dengar Aspirasi
BACA JUGA:Rutin Ajak Anak Jalan-jalan Meningkatkan Wawasan
“Tentunya besar terima kasih kepada Pemkot Bengkulu dalam hal ini Bapak Pj Wali Kota yang perannnya sangat penting dalam Akreditasi ini, tidak lupa juga Kadis Kesahatan dan Dirut RSHD yang tak kalah pentingnya mensupport RSTG untuk menjadi salah satu Faskes yang baik untuk warga Kota Bengkulu,” sebutnya.
Dengan terakreditasi RSTG ini tentunya dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas dari pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bengkulu serta menyetarakannya dengan Rumah Sakit lainnya yang ada di Kota Bengkulu.
“Dengan rasa semangat, kompak dan rasa ikhlas masih jadi modal kita untuk terus bergerak agar RSTG menjadi Rumah yang layak untuk kita semua,” katanya.
Diketahui RSTG ini sendiri telah melalui proses akreditasi yang telah berlangsung selama 3 hari pada 23 Oktober 2024 kemudian dilanjutkan pada 25 Oktober hingga 26 Oktober 2024 yang lalu, dengan menggandeng LARS DHP sebagai lembaga penilai dengan surveyor dr. Abdi Setia Kusuma, MARS dan Ns. Khairul Omori, S.Kep, MM sebagai penilaian yang datang langsung untuk menilai langsung.
BACA JUGA:Bercita-cita Menjadi Dokter, Biasakan Bantu Sesama Sejak Dini
BACA JUGA:Kampanye Berakhir, Bawaslu Perketat Pengawasan Masa Tenang
Sekadar informasi, RSTG Kota Bengkulu tidak kebagian Dana Alokasi Khusus (DAK) anggaran tahun 2025.
Direktur RSTG Kota Bengkulu, drg Fitri Andriarti mengungkapkan tidak adanya DAK anggaran tahun 2025 tersebut tentunya RSTG akan menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan perkembangan fasilitas dan layanan kesehatan yang memadai.
“Ya tentunya menjadi tantangan bagi kita untuk melanjutkan perkembangan fasilitas dan layanan kesehatan,” ungkapnya.