SELUMA,KORANRB.ID - Jelang akhir tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seluma, tercatat hingga pertengahan November ini ada DBD menyerang 346 warga Kabupaten Seluma DBD.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, Rudi Syawaludin, S.Sos didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Mazda, S.KM.,M.Ling.
Dari 22 puskesmas jajaran Dinkes Seluma, 3 puskesmas yang menangani kasus DBD terbanyak yakni Puskesmas Pajar Bulan 75 kasus, Puskesmas Kembang Mumpo 65 kasus, dan Puskesmas Talang Tinggi 50 kasus.
“Hingga November ini tercatat ada 346 warga terserang DBD, paling banyak di Puskesmas Kembang Mumpo, Puskesmas Pajar Bulan dan Puskesmas Talang Tinggi,” sampai Mazda.
BACA JUGA:Petugas Parkir Hingga Nelayan, Minta Pemkot Percepat Godok Perwal Pemberian Jamsos
BACA JUGA: BPBD Pastikan Siap Siaga Hadapi Bencana di KOta Bengkulu
Sedangkan Puskesmas dengan jumlah kasus paling sedikit yakni Puskesmas Ulu Talo, Puskesmas Riak Siabun dan Puskesmas Air Periukan, ketiga puskesmas ini hanya mendapatkan 1 kasus selama kurun waktu Januari hingga November 2024.
Mazda mengatakan bahwa banyaknya kasus terjadi pada awal tahun, karena sempat musim pancaroba yang melanda Kabupaten Seluma serta minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan sekitar.
Adapun ciri ciri dari gejala DBD yakni demam tinggi selama tiga hari, timbulnya ruam merah pada kulit, nyeri kepala, otot dan tulang terasa nyeri dan ngilu. Jika terdapat tanda tanda ini, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.
BACA JUGA:Cuti Kampanye Berakhir, Hari Ini Pjs Bupati Seluma Sertijab
BACA JUGA:Bercita-cita Menjadi Dokter, Biasakan Bantu Sesama Sejak Dini
Karena saat ini seluruh puskesmas di Kabupaten Seluma telah memiliki alat Rapic Diagnostic Test(RDT), alat tersebut dapat mendeteksi adanya virus Dengue di awal, sehingga risiko kematian akibat virus tersebut dapat terhindar.
"Silakan periksa jika mengalami demam tinggi selama 3 hari. Saat ini di setiap puskesmas telah tersedia alat RDT pendektesi virus DBD," imbau Mazda.
Sejauh ini Dinkes Seluma juga mencatat ada 5 pasien yang meninggal dunia. Terakhir pada Kamis 18 April 2024, yakni warga Kelurahan Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras, Jeni Ariska (21) meninggal dunia setelah sebelumnya dipastikan positif terjangkit DBD.
Kasus DBD di Kabupaten Seluma tahun 2024 ini memang terbilang cukup tinggi. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 lalu Dinkes Seluma mencatat hanya ada 195 kasus DBD. Dari jumlah tersebut tiga warga positif DBD meninggal dunia.