KORANRB.ID – Pekan lalu Bengkulu Utara didatangi oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto berkunjung ke Bengkulu Utara.
Berbagai potensi besar di desa-desa di Bengkulu Utara menjadi perhatian Menteri Yandri.
Ketua DPRD Bengkulu Utara Parmin, S.Ip menerangkan jika Bengkulu Utara memiliki 215 desa yang juga terbesar di Provinsi Bengkulu.
Setiap tahun, Rp 170 Miliar lebih dikucurkan pemerintah pusat untuk 215 desa di Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Mendagri Tunjuk Rosjonsyah jadi Plt Gubernur, Tegaskan Pelayanan di Pemprov Bengkulu Tetap Berjalan
BACA JUGA:Punya Islamic Centre Baru, DPRD Dukung Bupati Mian Alirkan APBN ke Bengkulu Utara
“Program pembangunan dari desa yang diterapkan pemerintah pusat tersebut sangat cocok di Bengkulu Utara sekaligus gambaran kemajuan Bengkulu Utara masa depan,” terangnya.
Ia juga menegaskan DPRD dan Pemda Bengkulu Utara juga melaksanakan pembangunan yang mengarah dari kebutuhan pembangunan di tingkat desa-desa.
Sehingga pengajuan program dari masyarakat yang tertuang dalam Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten harus saling berkaitan.
“Sehingga pembangunan di Bengkulu Utara berorientasi pada apa yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
BACA JUGA:Dana Desa Untuk Rejang Lebong Tahun 2025 Turun Menjadi Rp 101,37 Miliar
BACA JUGA:Logistik Pilkada Mulai Didistribusikan di 10 Kecamatan Terjauh dan Sulit Dijangkau
Dengan kunjungan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal, dinilainya angin segar untuk pembangunan di desa-desa di Bengkulu Utara.
Sehingga ia meminta seluruh desa-desa di Bengkulu Utara untuk menggali potensi yang ada di desa.
Sehingga potensi tersebut bisa dimaksimalkan dengan dana desa atau mengajukan program bantuan khusus dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.