Padahal pada bulan September yang lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur baru mencatat 145 kasus.
Artinya saat ini jumlah kasus terus bertambah.
Diperkirakan sampai dengan Desember nanti jumlah kasus masih akan terus bertambah banyak.
Apalagi sekarang masuk musim penghujan, yang mana banyak sekali genangan air menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
BACA JUGA:Hari Ini PPK Bengkulu Tengah Mulai Pleno Tingkat Kecamatan
"Saat ini untuk jumlah kasus tahun 2024 sampai dengan bulan November, kita telah terima laporan sebanyak 160 kasus.
Yang tersebar di seluruh Puskesmas se Kabupaten Kaur," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP.
Sapuan mengungkapkan, salah satu faktor utama kasus DBD di Kabupaten Kaur terus bertambah adalah faktor cuaca.
Apalagi saat ini memasuki musim penghujan, banyak sekali tempat yang terdapat genangan air.
BACA JUGA:Jika Resmi Terpilih, Teddy-Gustianto Dilantik 10 Februari 2025
Itu semua jadi wadah nyamuk untuk bertelur, sehingga populasi nyamuk terus bertambah termasuk nyamuk penular penyakit DBD.
"Kasus terus bertambah, salah satu faktor utamanya adalah cuaca.
Karena sekarang masuk musim penghujan," ujar Sapuan.
Diperkirakan Sapuan kasus DBD masih akan terus bertambah sampai dengan bulan Desember nanti.
BACA JUGA:Gusnan-Ii Klaim Kemenangan Pilkada Bengkulu Selatan, Tunggu Hasil Pleno KPU
Untuk itu kedepannya, di penghujung tahun, Dinkes Kaur akan membuka rekapan catatan data jumlah kasus DBD lalu melakukan rembuk bersama tim untuk mencari solusi terbaik agar pada tahun 2025 nanti kasus DBD di Kabupaten Kaur dapat berkurang.