KORANRB.ID - Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi menegaskan irigasi persawahan di wilayah Kecamatan Air Nipis hingga Seginim wajib bebas dari sampah. Larangan ini menurutnya sangat penting bagi petani.
Gusnan mengatakan, Bengkulu Selatan salah satu lumbung ketahanan pangan di wilayah Provinsi Bengkulu melalui hasil pertanian padi. Kecamatan Air Nipis dan Seginim adalah sektor yang paling penting bagi pertanian di Bengkulu Selatan.
Dua wilayah ini telah memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi Bengkulu Selatan dengan sektor pertaniannya.
BACA JUGA:Miris! 30 Tambak Udang di Kaur Belum Bayar CSR
BACA JUGA:Jalan Padang Panjang Rusak, Padahal Akses Penting di Bengkulu Selatan
Hanya saja Gusnan masih kerap menerima laporan para petani yang mengeluh karena saluran irigasi yang dipenuhi sampah, irigasi tidak mengalir, bahkan selisih paham masalah irigasi.
Hasil penelusurannya, Gusnan menemukan fakta irigasi di Seginim sering tersumbat karena banyaknya sampah. Warga lokal memilih buang sampah di irigasi, bahkan batang-batang pohon pun di buang di irigasi.
“Saya sudah tekankan jangan buang apapun di irigasi. Saya tahu pelakunya bukan orang jauh, tapi orang-orang di seputaran irigasi. Yang rugi adalah masyarakat sendiri,” kata Gusnan.
BACA JUGA:11 Peserta PPPK Pemprov Bengkulu Tidak Hadir, Langsung Gugur
Akibat saluran irigasi yang dipenuhi sampah membuat sawah warga menjadi kekurangan air, irigasi rusak, tercemar dan lebih parahnya menimbulkan penyakit.
“Para kades dan tentunya camat tolong lebih tegas lagi dan awasi perilaku masyarakat,” sampai Gusnan.
Apabila kondisi ini dibiarkan, Gusnan tidak menampik wilayah pertanian Seginim dan sekitarnya menjadi rusak bahkan berdampak pada hasil pertanian.
“Jangan sampai karena ulah tidak bertanggungjawab merusak lingkungan,” ujarnya.