“Disimpulkan memang kegiatan ini itu masih dalam tahap kontrak sampai tahun 2027. Itu pendapat ahli,” kata Andi.
Sehingga ia menyimpulkan laporan dari hasil penyelidikan masih diminta terkait dengan ahli keuangan negara. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah ada indikasi kerugian negara atau tidak dalam kegiatan tersebut.
“Memang ada temuan dari pihak PT Sucufindo (mitra BPDPKS), karena ada lahan yang tidak digarap oleh kelompok tani,” imbuh Andi.
Dan temuan tersebut lanjut Andi terkait bibit, pembelian kawat, tumbang civing dan lainnya lebih kurang Rp 66 juta.
“Itu sudah dikembalikan oleh kelompok tani ke Rekening BPDPKS. Tandu bukti sudah ada dikita,” ujarnya.
Dari kasus ini pihak Jaksa telah memeriksa lebih kurang 13 orang, dari Dinas Pertanian, kelompok tani, dan pihak ketiga. Dan saat ini pihak jaksa masih melanjutkan penyelidikan.
Sementara itu salah satu saksi yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan adanya lahan semak yang dijadikan lahan replanting. Lahan semak belukar tersebut seolah-olah bekas lahan kelapa sawit. Modus kelompok tani tersebut lahan semak ditebas lalu dimasukkan sebagai lahan replanting.
"Kalau kami sudah tau dan itu bukan lahan sawit tapi semak dijadikan lahan replanting," ujarnya.
Kendati demkian pihaknya tidak berbuat apa-apa lantaran bukan bagian dari kelompok tani ataupun punya kepentingan lainnya.
"Ini saya beri kesaksian saja, tidak ada maksud lain. Tapi yang jelas ada lahan yang disalahgunakan," imbuhnya.
Adapun jumlah luas lahan replanting kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan sejak tahun 2021 lalu sudah mencapai 1 ribu hektare.
Target Direktorat Jenderal (Dirjend) Perkebunan Kementerian Pertanian RI menargetkan 1.500 hektare per tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan Ahmad Sukirman menagatakan, dirinya tidak banyak berkomentar soal Replanting sawit tahun 2023.
Ia mengatakan kasus tersebut diserahkan sepenuhnya kepada APH.
“Sudah disana (jaksa) terkait penanganan Replanting tahun 2023,” ujar Ahmad.
Ia mengungkap hanya fokus terhadap program Replanting dan, secara keseluruhan lahan sawit di Bengkulu Selatan 28.891 hektare. Dengan tanaman yang sudah menghasilkan 26.590 hektare.