Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Melissa Lardo, telah menunjukkan bahwa suku Bajau telah mengalami adaptasi genetik.
Hal inilah yang memungkinkan suku ini untuk menyelam lebih lama jika dibandingkan dengan populasi lainnya.
Dengan mempunyai ukuran limpa yang lebih besar, yang berfungsi untuk menyimpan dan menyalurkan oksigen ke dalam darah, merupakan salah satu faktor kunci yang mendukung kemampuan suku bajau dalam menahan napas.
Temuan tersebut tidak hanya menyoroti keunikan biologis suku Bajau, namun juga menunjukkan bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka.
2. Suku Sherpa
Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, merupakan dua nama yang sangat terkenal dalam sejarah pendakian Gunung Everest.
Hal ini karena kedua orang tersebut adalah orang pertama yang berhasil mencapai puncak pada tahun 1953.
Namun demikian, keberhasilan mereka tidak lepas dari peran penting yang dimainkan oleh orang-orang Sherpa.
Suku Sherpa, berasal dari daerah pegunungan di Nepal dan Tibet, mempunyai kemampuan luar biasa dalam mendaki di medan yang ekstrem.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah untuk Persiapan Penerbitan Sukuk Daerah
Selain itu, suku ini telah beradaptasi dengan lingkungan pegunungan yang keras dan memiliki pengetahuan mendalam tentang geografi, cuaca dan kondisi alam di Himalaya.
Dengan kemampuan fisik dan mental suku ini, ditambah dengan pengalaman yang diwariskan dari generasi ke generasi, maka telah menjadikan Suku Sherpa sebagai pemandu yang sangat berharga bagi para pendaki.
Dari hasil suatu penelitian, menunjukkan bahwa orang-orang Sherpa memiliki variasi genetik tertentu yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan kondisi ketinggian yang ekstrem.
Adapun salah satu penemuan penting adalah adanya enzim pengikat hemoglobin yang lebih efisien.