KORANRB.ID - Laksan, adalah salah satu makanan khas dari Palembang yang memiliki cita rasa yang unik dan khas.
Hidangan ini sering diucapkan sebagai “pempek bersantan” karena berbahan dasar ikan dan sagu seperti pempek, tetapi disajikan dengan kuah santan yang kaya rempah.
Laksan menjadi bagian dari kekayaan kuliner khas Provinsi Sumatra Selatan, dan popularitasnya meluas hingga ke luar daerah, bahkan dikenal di berbagai kota di Indonesia. Ini sejarah dan asal usul makanan Laksan.
Sejarah laksan berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Palembang yang tinggal di sekitar Sungai Musi.
BACA JUGA:Menjadi Simbol di Berbagai Budaya Dunia! Berikut 6 Fakta Unik Burung Nasar
BACA JUGA:Mematikan! Berikut 5 Fakta Unik Tumbuhan Belladonna, Pernah Digunakan Sebagai Kosmetik
Dengan melimpahnya hasil tangkapan ikan, masyarakat setempat mulai berkreasi menciptakan berbagai hidangan berbasis ikan, salah satunya laksan.
Pada mulanya, laksan adalah sajian yang sering dihidangkan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, syukuran, atau perayaan hari besar keagamaan.
Namun, seiring waktu, hidangan ini menjadi lebih umum dan dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai menu sarapan maupun makan siang.
Laksan memiliki bahan dasar yang sederhana tetapi memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya.
Bahan utama yang digunakan adalah ikan tenggiri atau gabus yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung sagu.
Proses ini menghasilkan adonan dengan tekstur kenyal yang khas.
Adonan tersebut kemudian dibentuk menjadi oval pipih sebelum direbus hingga matang.
Proses perebusan membuat tekstur laksan lebih lembut dibandingkan pempek yang biasanya digoreng.
Selain adonan ikan dan sagu, daya tarik utama laksan terletak pada kuah santannya.