BINTUHAN, KORANRB.ID - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaur optimis pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) gardu induk Kaur akan selesai di tahun 2025 mendatang.
Sebab anggota DPRD Kaur yakin, permasalahan ganti rugi lahan pribadi masyarakat yang akan terdampak pembangunan SUTET tersebut akan menemukan titik terang. Karena dari penjelasan pihak Unit Induk Pembangunan (UIP) PLN wilayah Bengkulu Selatan-Kaur di Pelembang sudah melakukan konfirmasi kepada pemilik lahan dan secara keseluruhan semuannya mendukung untuk pembangunan SUTET tersebut.
“Untuk permasalah SUTET, yang ada tujuh titik lagi belum di bangun itu. Kita optimis akan selesai di tahun 2025 nanti sehingga gardu induk Kaur sudah bisa beroperasi," kata Ketua Komisi I DPRD Kaur Firjan Eka Budi, AP, SE.
Setalah di bangun nanti, kemungkinan besar gardu induk Kaur di ujung tahun 2025 nanti sudah bisa beroperasi. Sehingga kondisi kelistrikan di Kaur, yang sudah menjadi permasalahan pelik sejak lama nantinya bisa teratasi. Sebab salah satu masalah kelistrikan di Kaur ini adalah gardu induk yang masih tersambung dari Masat Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok di Kabupaten Kepahiang Terus Meroket, MinyaKita Sudah Tak Sesuai HET
BACA JUGA:Usulan Pencairan TPG Triwulan IV Cuma 2 Bulan
"Kalau SUTET sudah selesai, gardu induk Kaur sudah bisa beroperasi. Mudah-mudahan bisa jadi jawaban permasalahan kelistrikan di Kabupaten Kaur," ujar Firjan.
Disampaikannya, seperti apapun keputusannya nanti anggota DPRD Kaur tentu akan mengawal terus permasalahan kelistrikan di Kaur ini sampai dengan tuntas. Misalnya nanti memang tidak ada titik temu antara kedua belah pihak terkait dengan pembebasan lahan.
Maka permasalah ini nanti akan langsung diambil oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu. Sehingga walaupun belum ada kesepakatan, pembangunan tetap harus dilanjutkan dan paling lambat di bulan Agustus 2025 nanti SUTET sudah selesai dilakukan pembangunan.
"Apapun kesepakatannya kita akan kawal terus supaya pembangunan SUTET ini akan selesai di tahun 2025 nanti," tukasnya.
BACA JUGA:Sah! Tarif Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung Naik
Terpisah, Kepala ULP Bintuhan Tiar Haris mengatakan saat ini kondisi kelistrikan di Kabupaten Kaur memang masih sangat memprihatikan. Hal ini di sebabkan oleh banyak sekali faktor, salah satu yang paling utama adalah jaringan listrik yang kerap rusak akibat tumbuhan produktif milik warga yang banyak sekali terkena kabel utama.
"Beberapa Minggu belakangan ini memang kerap kali terjadi pemadaman, yang mana 80 persen penyebab utamanya adalah tanam tumbuh yang menggangu jaringan listrik kita," kata Tiar.
Lantaran gangguan yang cukup masif timbul maka kedepannya pihak ULP PLN Bintuhan akan melakukan upaya recovery lebih cepat apabila terjadi gangguan pada jaringan listrik untuk Kabupaten Kaur. Yang mana sekarang sudah ada 3 posko yang standby untuk melakukan perbaikan jika kembali lagi terjadi kerusakan atau gangguan.