BENGKULU, KORANRB.ID – Meskipun kondisi air laut sedang pasang dan disetrai ombak besar pemandian Pantai Jakat kian ramai dikunjungi pengunjung luar daerah.
Salah satu pengujung yang berasal dari Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, Yayan (39) menuturkan kedatangannya ke Bengkulu tersebut hanya sekedar jalan-jalan bersama keluarga dalam rangka libur sekolah setelah pembagian rapor anaknya beberapa hari lalu.
Niat hati ingin menghabiskan waktu hingga terbenamnya matahari namun kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuatnya terpaksa angkat tas lebih cepat setelah mendapatkan imbauan dari petugas kepolisian yang berjaga di sekitaran pantai tersebut.
“Padahal ingin sampai sore mandi tapi ombaknya sangat besar tadi juga sudah beritahu untuk segera pulang,” ujar Yayan.
BACA JUGA:Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Tahun Baru
BACA JUGA:Industri Makanan dan Minuman Perlu Terapkan Standar Mutu Produk
Lanjut Yayan mengatakan tidak mengetahui jika saat ini kondisi laut atau pantai Bengkulu sedang kurang bersahabat seperti sering terjadi hujan yang disertai dengan tiupan angin yang sangat kencang dan ombak yang cukup besar.
“Kami pikir cuacanya sama seperti didaerah kami sudah seminggu tidak turun hujan,” ujar Yayan.
Ditambahkan salah satu pengunjung yang berasal dari Provinsi Jambi, Burhan mengatakan dalam rangka liburan bersama keluarganya tersebut sangat sayang jika melewatkan mandi pantai sebab kedatangannya ke Bengkulu merupakan kali pertamanya.
“Sayang kalau enggak mandi, tapi kami tetap hati-hati bang,” ucapnya.
BACA JUGA:Industri Makanan dan Minuman Perlu Terapkan Standar Mutu Produk
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji Aman Selama Perayaan Natal dan Tahun Baru 2025
Bukan menyampingkan keselamatan diri dan keluarga Burhan menuturkan tidak ingin membuat anak-anaknya kecewa karena tidak bisa memenuhi keinginan anaknya untuk mandi di pemandian pantai zakat tersebut.
Sementara itu salah satu pelaku usaha penyedia sewaan ban di pantai jakat, Abror (42) menuturkan kondisi ombak di pantai zakat saat ini sedang tinggi namun ia tetap menyediakan penyewaan ban sebab para pengujung kian ramai.
“Memang kondisinyo lagi tinggi, tapi banyak pengujung jadi kito bukak (penyewaan ban),” ujar Abror.