Kemudian ada beberapa tanah tempat menimbun pipa saluran yang telah ambruk, serta pembangunan pembangunan broncaptering diduga tidak sesuai spesifikasi. Karena pipa awal yang digunakan sampai ke ujung hanya berbeda ukuran 1 centimeter saja dengan pipa yang berada di bawah sehingga tekanan air menuju ke bawah tidak kencang dan membuat air tidak sampai ke rumah-rumah warga.
BACA JUGA:Tiga Desa di Kabupaten Rejang Lebong Meraih Predikat Desa Sadar Hukum
Lalu, adanya perbaikan pipa yang sebelumnya dilakukan menggunakan peralatan yang sangat tidak sesuai seperti menggunakan karet ban dan juga karung. Pihak BPPW berdalih kalau perbaikan itu, bukanlah perintah dari mereka melainkan inisiatif dari warga sendiri.
Padahal, dari data yang RB dapatkan kalau orang yang memperbaiki pipa tersebut dengan pipa adalah masyarakat setempat yang bekerja harian kepada pihak kontraktor.
Kemudian juga ada tambahan pembangunan pipa di saluran Intex, sepanjang kurang lebih 68 meter yang ditambahkan pihak kontraktor. Lantaran air dari atas yang tidak terlalu kencang untuk ke bawah. Tak hanya itu, pembangunan sub kegiatan lainnya seperti pembangunan rabat beton tidak sesuai dengan titik awal.
Pada pengukuran pertama seluruh wilayah dengan total 9 atau 10 titik lokasi menuju rumah warga penerima manfaat akan dibangun jalan rabat beton. Sedangkan pada kenyataannya hingga pekerjaan selesai dilakukan pihak ketiga, rabat beton hanya dibangun di 4 titik dengan panjang dan lebar yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Gedung Baru Perpustakaan Daerah Segera Beroperasi, Pengerjaan Perluasan Gedung Hampir Rampung
Adapun lokasi yang dibangun rabat beton tersebut diantaranya adalah di wilayah Depan Masjid dengan panjang sekitar 30 meter, kemudian gang Bumi Hari sekitar 50 meter, gang RT 3 dengan panjang sekitar 100 meter, lalu gang RW 8 sekitar 100 meter, dan terakhir gang depan masjid RT 7 dengan panjang 50 meter.
Sementara untuk bantuan sarana prasarana toilet, dijelaskan Kades itu juga tidak merata sebab dari 59 penerima bantuan tersebut tidak semuanya mendapatkan bantuan yang merata.
Ada yang hanya mendapatkan bantuan WC nya saja, ada yang hanya mendapatkan bantuan bangunan dinding saja, dan juga ada yang hanya mendapatkan bantuan atap untuk WC. Alasan pihak kontraktor, bantuan itu tidak merata karena penerima bantuan sudah mempunyai WC sehingga bantuan yang diberikan hanya menyempurnakan bangunan milik warga penerima bantuan.