Mitos Semua Lemak Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Kenyataannya

Kamis 26 Dec 2024 - 10:37 WIB
Reporter : Jery Yasprianto
Editor : Ade Haryanto

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar lemak menyumbang sekitar 20-35 lersen dari total asupan kalori harian. 

Fokus utama harus pada lemak tak jenuh, dengan mengurangi lemak jenuh dan menghindari lemak trans.  

Contoh diet sehat yang mencakup lemak baik, sarapan dengan roti gandum utuh yang diolesi alpukat.

BACA JUGA:Target Pendataan Kebun Kelapa Sawit Rakyat di Atas 50 Persen Tahun 2025

Makan siang dengan salad yang diberi minyak zaitun dan salmon panggang.

Camilan berupa kacang almond atau kenari.

Malam dengan tumis sayuran menggunakan minyak canola.  

Mitos bahwa semua lemak berbahaya bagi tubuh telah menyesatkan banyak orang dalam memahami pentingnya lemak dalam diet. 

BACA JUGA:Daftar Tunggu Haji 23 Tahun, Kemenag Kepahiang Diminta Berperan

Lemak yang sehat, seperti lemak tak jenuh, memberikan manfaat besar bagi tubuh, termasuk melindungi jantung, mendukung fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Sebaliknya, lemak trans dan konsumsi berlebihan lemak jenuh perlu dihindari atau dibatasi. 

Dengan memilih sumber lemak yang tepat, kita dapat menikmati makanan yang lezat sekaligus menjaga kesehatan tubuh. 

Lemak bukan musuh, melainkan sekutu yang harus dipahami dan dimanfaatkan dengan bijak. 

Kategori :