Harga Ayam Potong di Bengkulu Selatan Masih Tinggi, Daya Beli Menurun

Minggu 12 Jan 2025 - 22:52 WIB
Reporter : Rio Agustian
Editor : Sumarlin

KORANRB.ID – Harga ayam potong di pasaran masih melambung tinggi. Pedagang ayam potong di Pasar Ampera dan Pasar Tradisional Modern ( PTM) Kota Medan mengaku, per kilogram harga ayam potong saat ini mencapai Rp 40 ribu.

Salah seorang pedagang ayam potong di Pasar PTM Kota Medan, Hasni mengungkapkan, harga ayam potong telah naik sebelum tahun baru 2025. Hingga pertengahan Januari 2025, harga daging ayam potong tak kunjung turun.

"Sekarang harga daging ayam potong bersih Rp 40 per kilogram, harga ini telah bertahan sejak sebulan sebelum tahun baru 2025," ungkapnya.

Hasni mengatakan harga ayam potong normalnya di kisaran Rp 30 ribu - 35 ribu per kilogram. Namun pasca tahun baru biasanya harga ayam potong kembali normal, tapi nyatanya sampai saat ini tak kunjung turun.

BACA JUGA:Ribuan Tenaga Honorer Akan Dipekerjakan Melalui Jasa Outsourcing

BACA JUGA:Waspada HMPV, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

"Tapi untuk stok daging ayam potong masih aman, para peternak ayam masih menyediakan stok yang cukup, namun harga belum turun," katanya.

Dengan kenaikan harga tersebut, ia mengakui ada penurunan daya beli masyarakat terhadap ayam potong. Tentunya hal tersebut berpengaruh dengan pendapatan para pedagang ayam potong.

"Saat ini rata-rata kami dapat menjual ayam potong 50 kilogram setiap harinya, jauh penurunan dari sebelumnya saat ayam di kasaran harga Rp 35 per kilogram, karena kami dapat menjual hingga 100 kilogram per hari," jelasnya.

Di sisi lain, salah seorang pembeli daging ayam potong di Pasar Ampera, Yensi mengaku harga daging ayam saat ini cukup berpengaruh dengan daya beli. Ia  khawatir jika harga ayam potong akan terus naik  atau tak kunjung turun hingga pertengahan tahun 2025.

BACA JUGA:Target Retribusi 25 TKA di Kota Bengkulu Tahun Ini Rp500 Juta, Bisa Lebih

BACA JUGA:Walhi: Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran Tambak Udang di Kabupaten Kaur

"Kalau biasanya saya beli daging ayam satu kilogram setiap sekali membeli, kali ini saya hanya membeli setengah kilogram saja untuk memenuhi kebutuhan," terangnya.

Yensi berharap ada solusinya terbaik dari Pemkab Bengkulu Selatan untuk melakukan stabilisasi harga daging ayam, karena sudah menjadi bahan pokok kebutuhan keluarga. 

Bahkan ia berharap bukan hanya daging ayam potong, tetapi semua kebutuhan pangan dapat dilakukan stabilisasi harga untuk mencegah terjadinya inflasi daerah.

Kategori :